Satu Korban KM Zahro Express Dipindah ke RS PMI Bogor

Adi bercerita bahwa saat kejadian ia dan istrinya sedang berada di dekat bagian mesin kapal.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Jan 2017, 01:01 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 01:01 WIB
20170102- Tim Gabungan Basarnas Cari 17 Korban Hilang Kapal Zahro Expres Terbakar-Jakarta- Faizal Fanani
Pencarian korban hilang dalam tragedi terbakarnya KM Zahro Expres berlangsung dari pukul 07.00 WIB sampai nanti pukul 16.00 WIB untuk mencari 17 korban hilang di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (2/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Adi Syahrifudin (25), salah satu korban KM Zahro Expres terbakar masih dirawat di RS PMI Bogor, Kota Bogor. Sebagian tubuh Adi mengalami luka bakar serius akibat terbakarnya KM Zahro Expres saat perjalanan menuju Pulau Tidung, Minggu (1/1/2017).

Meski kondisi Adi masih lemah, namun karyawan kelab malam X-one ini masih bisa diajak berbincang-bincang dengan kerabat maupun teman kerjanya yang menjenguk.

"Awalnya saya dirawat di RSCM, tapi kasian istri saya harus bolak balik Jakarta Bogor. Makanya saya minta dipindah ke PMI," kata Adi, Rabu (4/1/2017).

Didampingi Fitria (20) istrinya, Adi bercerita bahwa saat kejadian ia dan istrinya sedang berada di dekat bagian mesin kapal.

Namun, baru sekitar 100 mil lepas dari Pelabuhan Muara Angke, tiba-tiba muncul kepulan asap disertai kobaran api.

"Sebelumnya ABK atau nahkoda ga ada yang ngasih tahu. Saya cuma denger ada yang teriak-teriak saja," kata Adi.

Sontak, kejadian tersebut membuat seluruh penumpang panik. Para penumpang termasuk Adi berupaya menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

"Saat itu uda engga mikirin pelampung, sebagian besar langsung loncat ke laut," kata dia.

Ia pun terpisah dengan istrinya. Namun istrinya yang tengah hamil muda berhasil diselamatkan oleh nelayan yang sedang melintas.

Menurut Adi, ia dan beberapa penumpang KM Zahro Expres sudah mendapat firasat buruk. Sudah beberapa kali mesin kapal mengeluarkan asap dan bau.

"Saat mulai perjalanan, beberapa penumpang yang duduk deket mesin ngomongin kondisi kapal," ujar dia.

Adi bersyukur masih diberikan keselamatan. Bahkan kondisinya saat ini sudah mulai membaik. Namun, Adi menyayangkan hingga saat ini belum ada dari pihak manapun yang menyalurkan bantuan dana. "Harusnya ada klaim asuransinya," kata dia.

Adi dan Fitria hendak berlibur bersama 55 orang lainnya ke Pulau Tidung. Mereka berangkat untuk mengikuti acara ghatering karyawan kelab malam X-one, tempat Adi bekerja.

Dari total 57 orang rombongan, sebanyak dua di antaranya dipastikan meninggal dunia. Kedua orang tersebut yakni Jackson Wihelmus sebagai GM X-one dan George Bernard Chirstopher seorang DJ di kelab tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya