Liputan6.com, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Rusia Federasi Rusia, Denis Manturov meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menambah rute penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia. Rusia berharap jumlah rute penerbangan Moskow-Indonesia dapat bertambah.
"Tentunya pihak Rusia juga mengharapkan bisa menambah daripada jumlah pesawat. Dan mereka menanyakan destinasi mana yang cocok untuk penerbangan langsung dari Moskow," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto usai mendampingi Prabowo dalam pertemuan dengan Wakil PM Rusia di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, 15 April 2025.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, kata dia, Manturov meminta agar sistem keuangan untuk turis Rusia yang berkunjung ke Indonesia dipermudah. Airlangga menyebut mekanisme sistem keuangan bagi turis Rusia ini akan disepakati kedua negara.
Advertisement
"Terkait dengan sistem keuangan, mereka juga mencari jalan bagaimana supaya turis dipermudah dengan suatu mekanisme yang disepakati oleh kedua negara," ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Denis Manturov mengundang Prabowo untuk menghadiri parade militer dan Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Rusia pada Juni 2025. Prabowo dan Denis Manturov juga membahas kerja sama ekonomi Indonesia-Rusia yang akan dibuatkan Momerendum of Understanding (MoU).
"Tadi juga dibahas terkait dengan Eurasia Free Trade Agreement. Di mana diharapkan pada saat Bapak Presiden ke Saint Petersburg seluruh materi di dalam pembahasan Eurasia ini bisa diselesaikan," tutur Airlangga.
Rusia Siap Sambut Kedatangan Prabowo ke Moskow
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov menyatakan bahwa Rusia siap menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, yang rencananya akan ke Moskow pada Juni 2025.
"Kami selalu bersiap untuk bertemu Presiden Subianto di Rusia," kata Manturov di sela-sela "Rusia-Indonesia Business Forum" 2025 di Jakarta, Senin (14/1/2025).
Manturov mengatakan bahwa pembahasan rencana perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) tengah berjalan dan diharapkan dapat ditandatangani pada akhir tahun ini.
"Saya kira kesepakatan dengan Uni Eurasia akan menjadi dorongan tambahan untuk mempercepat dan mewujudkannya akhir tahun ini," lanjut Manturov.
Advertisement
