Ius Pane Tak Menyangka 6 Korban Perampokan Pulomas Tewas

Saat penyidikan, polisi menemukan fakta bukan Ramlan Butarbutar cs yang mematahkan gagang tersebut.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 05 Jan 2017, 13:14 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 13:14 WIB
20170101-Ridwan-Sitorus-FF1
Tersangka Ridwan Sitorus alias Ius Pane (54), tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah, Minggu (1/1). Ius menjadi tersangka atas kasus perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumah mewah Pulomas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Enam dari 11 orang meninggal dunia di sebuah kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter tanpa ventilasi di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Pintu kamar mandi itu patah, sehingga sulit untuk dibuka oleh warga dan polisi.

Ius Pane tidak pernah menduga, ulahnya bersama Ramlan Butarbutar cs menyekap 11 orang itu berakibat fatal. Biasanya, mereka tidak menyekap pemilik rumah yang dirampoknya di kamar mandi.

"Biasa sekap di kamar, tapi biasanya enggak seperti ini, Pak," ujar Ius Pane ketika ditanya Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (5/1/2017).

Dia mengaku tahu enam dari 11 korban meninggal dari media massa. "Enggak sadar saya Pak. Biasa enggak pernah begini Pak," kata Ius Pane.

Sebelumnya, ada dugaan, gagang pintu kamar mandi itu dipatahkan oleh kelompok perampok yang menyekap keluarga Dodi Triono dan orang terdekatnya.

Saat penyidikan, polisi menemukan fakta bukan Ramlan Butarbutar cs yang mematahkan gagang tersebut.

"Menurut keterangan pembantu korban, Bapak Dodi yang mematahkan gagang pintunya. Ini untuk melubangi agar terjadi udara," ucap Kapolda.

Menurut dia, korban kesulitan bernapas karena minimnya oksigen di kamar mandi tersebut.

Ius Pane mengatakan mereka sengaja menyekap korban dalam kamar mandi tersebut. Namun, Ramlan yang mengunci dan menyimpan kuncinya.

"Saya sudah mengatakan, di situ, Ramlan yang dominan," Iriawan menjelaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya