Liputan6.com, Jakarta Prarekonstruksi perampokan sadis di rumah Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur, menyita perhatian warga sekitar. Meski akses masuk ke Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, sudah ditutup garis polisi, warga tetap menonton dari seberang kali yang berada di samping jalan tersebut.
Warga bernama Sugeng mengatakan, dia sengaja datang ke sekitar lokasi perampokan sadis Pulomas itu, demi melihat pelaku perampokan yang merenggut enam nyawa penghuni rumah mewah tersebut.
"Saya penasaran pengen lihat pelakunya. Dateng semua enggak?" tutur Sugeng yang melihat prarekonstruksi di belakang garis polisi ujung jalan lokasi prarekonstruksi, Jumat (6/1/2017).
Advertisement
Sugeng mengaku masuk kerja pada siang hari, namun ia meluangkan waktu istirahatnya demi melihat prarekonstruksi pembunuhan itu.
"Enggak bolos, nanti kerja saya. Abis kan sadis ya, matiin orang di kamar mandi. Jadi mau lihat aja orangnya gimana," ujar pria 35 tahun itu.
Warga lainnya, Mei mengatakan, yang dilakukan Ramlan Butarbutar bersama komplotannya sangat di luar batas. Menurut dia, jika memungkinkan, hukuman mati layak untuk para pelaku.
"Dihukum setimpal, ya. Mungkin hukuman mati baru setimpal. Tapi enggak bisa lihat orangnya dari jauh kan. Digaris polisi," kata Mei.
Pantauan Liputan6.com, tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga banyak melihat prarekonstruksi pembunuhan sadis Pulomas ini di pinggiran jalan yang mengarah ke lokasi prarekonstruksi.
Sementara, sejumlah polisi mengamankan prareksonstruksi perampokan sadis ini. Sesekali polisi menegur anak-anak yang sembarangan melewati garis polisi.