Liputan6.com, Jakarta - Tepat setahun yang lalu, masyarakat dikejutkan dengan peristiwa teror bom di Jalan MH Thamrin Jakarta. Serangan yang menyebabkan 8 korban jiwa termasuk 4 pelaku dan beberapa orang terluka itu, membuat Jakarta siaga I.
Sekelompok massa yang menamakan dirinya Aliansi Indonesia Damai (Aida), Yayasan Penyintas I Dobesia (YPI) dan Sahabat Thamrin melakukan tabur bunga di tempat bom pertama kali meledak, di Pos Polisi MH Thamrin.
Baca Juga
Ketua Aida, Hasibullah Satrawi mengatakan, tragedi bom Thamrin setahun lalu semakin menyadarkan betapa kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara rentan terkoyak oleh aksi-aksi kekerasan.
Advertisement
"Masyarakat harus bersatu untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan damai di negeri tercinta ini. Kami mengajak masyarakat luas untuk mengantisipasi terjadinya aksi terorisme. Tanpa kesigapan dan peran dari semua pihak, aksi terorisme bisa terjadi kapan pun dan menimpa siapapun," kata Hasibullah di lokasi, Sabtu (14/1/2017).
Hasibullah menambahkan pihaknya mendukung kepolisian melakukan pencegahan dini agar tidak terjadi aksi terorisme sehingga tidak ada lagi yang menjadi korban. Selain itu, ia juga mengajak semua pihak tidak membalas kekerasan dengan kekerasan.
"Kami mengajak semua pihak untuk tidak membalas ketidakdilan dengan ketidakadilan," ucap dia.
Masih kata Hasibullah, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk lebih memberikan perhatian lebih besar dan konkret terhadap korban terorisme dengan seluruh dampak yang dialami.