Hadiri Pengajian Pemprov Jabar, Zulkifli Ingatkan Potensi Ekonomi

Namun, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, monopoli masih terjadi di dunia ekonomi nasional.

oleh Rochmanuddin diperbarui 15 Jan 2017, 20:41 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2017, 20:41 WIB
20160414-Sosialisasi Empat Pilar MPR Lewat Senandung Keroncong-Jakarta
Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi sambutan pada sosialisasi Empat Pilar MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/4). MPR mendapat penghargaan rekor MURI yaitu sosialisasi 4 pilar menggunakan 1.000 pemusik keroncong. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri pengajian bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jawa Barat dan jemaah Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Masjid Pusdai Kota Bandung.

Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia memiliki potensi berupa sumber daya manusia muda. Potensi ini bisa menjadi pembangkit ekonomi umat, di antaranya melalui usaha kecil menengah (UKM).

"Saat ini jumlah UKM di Indonesia mencapai 90 persen lebih dari total kegiatan ekonomi yang ada. Namun hanya 20 persen yang mampu menyerap kreditnya," kata Zulkifli, Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017).

Di sisi lain, kata Zulkifli, monopoli masih terjadi di dunia ekonomi nasional. "Ada 25 perusahaan dikuasai 25 keluarga, dengan penguasaan total Rp 4,500 triliun," kata dia, seperti dikutip dari Antara.

Untuk itu, Zulkifli menegaskan, politikus harus berperan penting dalam bidang politik, yang bisa menentukan kebijakan seperti kebijakan tentang kedaulatan pangan.

"Agar ekonomi nasional berpihak pada rakyat, saya minta kepada Kementerian Pertanian agar mengeluarkan Perpres, seperti kebijakan apabila petani panen beli oleh negara," kata dia.

"Hasilnya sekarang sebelumnya kita impor tiga jutaan ton jagung sudah berkurang impornya menjadi 900.000-an ton. Luar biasa senangnya petani kita," Zuklifli melanjutkan.

Sementara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menuturkan, Provinsi Jawa Barat memilki jumlah penduduk lebih dari 46 juta jiwa dengan mayoritas beragama Islam.

Dengan potensi ini, kata Aher, Jawa Barat memiliki peluang untuk mengembangkan ekonomi berbasis syariah atau Islam, untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

"Yang penting adalah bagaimana kita menumbuhkan semangat supaya tetap terus menggelora semangatnya, Sehingga ya masyarakat Jabar menuju masyarakat yang mandiri dalam segala bentuk perekonomian, termasuk dalam pengolahan hasil sumber daya alam kita," kata Aher.

Menurut Aher seluruh bentuk pengolahan sumber daya alam harus diproses dan diolah di dalam negeri. Mulai dari barang mentah hingga menjadi barang jadi akan memiliki nilai ekonomi atau nilai tambah.

"Dengan demikian hal ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat," kata dia.

Kebangkitan Ekonomi Islam

Sementara, praktisi keuangan dan perbankan syariah KH Muhammad Syafii Antonio mengatakan, kebangkitan umat Islam melalui bidang perekonomian.
Tidak mungkin Islam akan tegak, apabila kekuatan ekonominya tidak berdiri tegak. Hal itu bisa dilakukan misalnya dengan mengkonsumsi produk lokal.

"Sisi penguasaan ekonomi adalah jihad juga kepada Allah. Step by step harus kita lakukan. Tidak mungkin kita mengorbankan jiwa itu sulit, tapi kalau kita memberikan bantuan secara ekonomi, misal kirim makanan atau bantuan ke Palestina. Lalu, tidak mungkin kita menyelenggarakan jihad tanpa adanya pendanaan," kata Syafii.

Selain Zulkifli Hasan dan KH Muhammad Syafii Antonio, acara ini juga dihadiri dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gim.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya