MPR: Hilangkan Saling Lapor, Selesaikan dengan Musyawarah

Pemerintah berencana membentuk Dewan Kerukunan Nasional, yang berisi tokoh-tokoh nasional lintas agama, suku, dan golongan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jan 2017, 06:02 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 06:02 WIB
20170124-Jokowi-terima-pimpinan-MPR-di-istana-AY
Ketua MPR Zulkifli Hasan, beserta sejumlah Wakil Ketua yang terdiri dari MPR Oesman Odang Sapta, Hidayat Nur Wahid, Mahyudin, dan EE Mangindaan‎ saat menggelar pertmuan dengan Presiden Jokowi di Istana, Jakarta, Selasa (24/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian saat ini disibukkan dengan aksi saling lapor berbagai pihak yang tidak senang dengan pihak lainnya. Hal ini menimbulkan keprihatinan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid. Keluhan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Merdeka, Jakarta.

"Iya ada disampaikan, Pak Jokowi juga menyampaikan kondisi kita sekarang kok begini. Saling lapor, saling hujat," ungkap Hidayat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Dalam kesempatan itu, juga disapakati untuk menerapkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan persatuan NKRI. Semua harus berkomitmen menjalankan ideologi ini dengan jujur.

"Dan hendaklah hadir kemampuan untuk berdialog, mengundang semua pihak untuk ngobrol, saling dengar," imbuh politisi PKS itu.

Wakil Ketua MPR lainnya, Oesman Sapta Odang mengatakan, harus ada satu lembaga nasional yang khusus berbicara soal permasalahan bangsa. Sehingga tidak ada lagi saling lapor. Sebelum masalah ditempuh melalui jalur hukum, bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah.

"Itu dihilangkan lah saling melapor itu, supaya bisa diselesaikan secara musyawarah," kata pria yang karib disapa Oso itu.

Pemerintah memang berencana membentuk Dewan Kerukunan Nasional. Lembaga ini nantinya berisi tokoh-tokoh nasional lintas agama, suku, dan golongan. Sehingga diharapkan masalah tidak melulu diselesaikan melalui jalur hukum.

"Mereka kan sudah tua, jadi pikirannya itu bukan untuk berkelahi, damai dunia akhirat, itu lebih baik," imbuh Oso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya