JK: Tidak Mudah Sertifikasi Khatib

JK mengatakan, di dunia ini hanya tiga negara yang masjidnya dibangun oleh masyarakat yaitu Indonesia, India, dan Pakistan.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Feb 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 19:01 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, tidak mudah untuk melakukan sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat. Sebab, masjid di Indonesia dibangun oleh masyarakat, bukan oleh pemerintah.

"Masjid di Indonesia dibangun dan diatur oleh masyarakat. Dakwah di Indonesia itu dakwah komunitas sehingga tidak mudah untuk mengatur itu," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla terkait wacana sertifikasi khatib yang diusulkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan, di dunia ini hanya tiga negara yang masjidnya dibangun oleh masyarakat yaitu Indonesia, India, dan Pakistan.

Selebihnya masjid-masjid dibangun oleh pemerintah seperti Malaysia, negara-negara Timur Tengah hingga Turki.

"Kalau di Malaysia justru khutbah itu tersentralisasi karena imam merupakan pegawai pemerintah," kata pria yang kerap disapa JK itu dilansir dari Antara.

Di samping itu, jumlah masjid di Indonesia juga mencapai sekitar satu juta dengan jumlah mubalig seperti khatib termasuk imam sekitar lima juta orang.

"Memang tidak mudah, tapi yang penting harus tahu keahliannya," kata JK seraya menambahkan saat ini salah satu program DMI adalah membuat aplikasi Masjidku untuk mengklasifikasi keahlian para khatib dalam bidang masing-masing misalnya di bidang tafsir, fiqih dan lain-lain sehingga masyarakat bisa memilih sendiri khatib sesuai keahliannya.

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan wacana mengenai sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat merupakan aspirasi dari masyarakat.

Dia mengatakan, pemerintah sebagai fasilitator akan memberikan wewenang standarisasi khatib kepada para ulama yang ada di organisasi kemasyarakatan Islam.

Lukman mengatakan pemerintah tidak bertindak sendirian untuk menetapkan sertifikasi khatib. Untuk aspirasi permintaan sertifikasi juga merupakan arus besar dari kalangan masyarakat yang diwakili ormas Islam.

Menurut Lukman, ada kecenderungan beberapa masjid menyampaikan khutbah yang justru memicu perpecahan umat Islam karena isi ceramah yang kontradiktif dengan nilai ke-Islaman itu sendiri.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya