Penjelasan KSP soal Kehadiran Teten Masduki di Jambore Mahasiswa

Kehadiran Teten dalam acara tersebut hanya memenuhi undangan panitia jambore sebagai pembicara mengenai menjaga NKRI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Feb 2017, 06:09 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2017, 06:09 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) bereaksi terkait tudingan Partai Demokrat yang menyebut ada aktor politik di balik unjuk rasa di kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Senin kemarin.

KSP menyesalkan tudingan yang menyebut kalau Kepala KSP Teten Masduki menjadi salah satu aktor di balik aksi tersebut, karena hadir dalam acara Jambore Mahasiswa yang digelar di Cibubur.

"Kami menyesalkan pernyataan juru bicara Partai Demokrat yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo di depan kediaman mantan Presiden SBY," ucap Stafsus KSP Chrisma Albandjar dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin, 6 Februari 2017.

Menurut Chrisma, kehadiran Teten hanya memenuhi undangan panitia sebagai pembicara mengenai menjaga NKRI.

Menurut dia, ada tiga poin yang disampaikan Teten di hadapan peserta jambore. Pertama, untuk menjaga NKRI harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga. Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan Pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris.

"Termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan," ujar dia.

Kedua, Teten Masduki menyampaikan harus punya kemampuan kompetisi dan persaingan dalam unutk menarik investasi, perdagangan dan pasar tenaga kerja. Karena itu, peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.

"Ketiga, kita harus menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan," tutur Chrisma.

Selain itu, kata Chrisma, mahasiswa juga menyampaikan kritik kepada pemerintah dalam sesi dialog. Kritik itu terkait transparansi dana desa, persoalan HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik dan soal pemerataan pendidikan.

"Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa," Teten menandaskan.

Aktor Balik Layar

Juru Bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menuding ada aktor politik yang sengaja memanfaatkan para mahasiswa untuk menggeruduk kediaman SBY di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Jadi hati-hati ada kekuatan politik tertentu yang masih harus kita cari, yang memanipulasi adik-adik mahasiswa tadi untuk terlibat dalam suatu konspirasi politik tertentu. Itu harus dicegah," tutur Rachland di sekitar kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 6 Februari 2017.

Menurut dia, ada pihak lain yang mencoba memanfaatkan rombongan mahasiswa gabungan yang sebelumnya mengikuti acara Jambore di Cibubur, Jakarta Timur, untuk melakukan demonstrasi di depan rumah Presiden RI Keenam itu.

"Sekali lagi tadi saya bertanya, mengetahui, dan mendapatkan informasi dari teman-teman yang di lapangan, bahwa sebagian besar mahasiswa tadi justru tidak tahu demonya dibawa ke sini," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya