Plt Gubernur DKI: Tak Ada Penggusuran Selama Pilkada Putaran 2

Dia juga menegaskan, selama ini Pemprov DKI Jakarta sebenarnya bukan melakukan penggusuran, melainkan relokasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Mar 2017, 13:26 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 13:26 WIB
20170125-Plt-Gubernur-DKI-Jakarta-Soni-Soemarsono-YR
Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Soemarsono (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan tidak akan ada penggusuran selama berlangsungnya tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Selain menjalankan urusan Pemprov, dirinya juga akan fokus mendorong suksesnya Pilkada Serentak 2017.

"Sehingga Pilkada Serentak ini dapat berjalan dengan ketentraman dan ketertiban. Supaya menciptakan iklim yang kondusif, tidak akan ada penggusuran," ucap Sumarsono di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/3/17).

Dia juga menegaskan, selama ini Pemprov DKI Jakarta sebenarnya bukan melakukan penggusuran, melainkan relokasi.

"Kalau penggusuran itu habis digusur terus ditinggal di mana terserah. Tetap kalau konsep relokasi itu ditempatkan lagi di tempat yang lebih jelas," tutur Sumarsono.

Sebelumnya, Sumarsono mengaku sejak kembali dilantik sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta, dirinya sudah fokus pada pelaksanaan pilkada putaran kedua. Dia menargetkan seluruh warga Jakarta dapat menggunakan hak pilihnya.

"Sebagai Plt Gubernur DKI, saya sudah masuk aktif dan sudah hari pertama cek posko pilkada, karena saya berkonsentrasi kepada pilkada, putaran kedua harus lebih baik, tidak boleh satu suara pun hilang hak politiknya," ujar pria yang karib disapa Soni itu.

Untuk menghadapi pilkada putaran kedua ini, kata dia, dirinya akan lebih sering rapat untuk melihat perkembangan persiapan.

"Yang pertama, rapat yang harusnya sebulan sekali kita intensifkan seminggu sekali, saya harus evaluasi dari hari ke hari selama seminggu kita evaluasi progresnya. Paling enggak kalau sebulan, itu 4 kali rapat. Itu yang terbatas, nah yang umumnya sebulan sekali," papar Soni.

Sementara itu, mengenai intensitas hujan yang tinggi, menurut dia yang terjadi selama ini di Jakarta hanya genangan air.

"Saya sudah ingatkan kalau bulan Januari, Februari, Maret intensitas hujan tinggi. Kalau mengenai ketinggian 1,5 meter itu tidak sampai menginap, normalisasi yang baru mencapai 40 persen sudah dapat kita rasakan saat ini, apalagi kalau sudah mencapai 100 persen," Soni memungkas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya