Liputan6.com, Depok - Keluarga menyiapkan dua liang lihat untuk pemakaman KH Hasyim Muzadi. Bila liang semula berada di samping ruang belajar mengajar pondok pesantren, liang kedua berada di samping masjid Al Hikam.
Penyediaan liang lahat alternatif itu karena adanya air di liang yang semula disediakan. Upaya untuk menyedot air pun dilakukan, namun air tidak kunjung surut. Adapun kawasan pesantren Al Hikam sendiri merupakan bekas rawa.
"Akhirnya keluarga dan kerabat memutuskan untuk menggali makam lagi, persis di samping masjid," kata salah satu kerabat, Idzofi Imam Hudori, di kawasan Ponpes Al Hikam, Depok, Kamis (16/3/2017).
Advertisement
Menurut Idzofi, liang lahat yang semula digali merupakan amanat dari KH Hasyim Muzadi. Semasa hidupnya, almarhum sempat menunjuk ingin dimakamkan di dekat gedung Kuliyatul Quran.
"Katanya supaya bisa dengar murid-murid baca dan hapalan Quran," kata Idzofi.
Idzofi menuturkan, kuburan kedua yang disiapkan adalah sebagai alternatif. Namun secara protokoler akan tetap dilaksanakan di kuburan pertama.
"Jadi sudah alternatif. Ini bukan dipindah tapi alternatif," kata Idzofi.
KH Hasyim Muzadi wafat di Malang, Jawa Timur pada Kamis pukul 06.15 WIB. Putra Hasyim Muzadi, Yusron Shidqi mengatakan, jenazah ayahandanya itu akan dibawa ke Depok, Jawa Barat setelah salat zuhur.
"Jenazah insya Allah akan diberangkatkan ke pesantren Alhikam Depok dari Malang bakda zuhur hari ini, dan akan disalatkan di Masjid Alhikam setibanya di pesantren," ujar Yusron.