Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, media sosial dan kecanggihan teknologi sering disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, khususnya untuk penyebaran berita bohong atau hoax. Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo, mengatakan berita hoax atau fitnah saat ini semakin mudah menyebar.
"Contohnya dulu berita artis Ahmad Dhani dalam akun twitternya menulis, 'Kalau Jokowi bisa mengalahkan Prabowo di Pilpres, saya akan memotong kemaluan saya.' Menyebar lah berita hoax itu, setelah dicek ternyata bukan Ahmad Dhani yang menulis itu dan itu malah sudah menjadi berita," kata Yosep dalam diskusi Jurus Jitu Menangkis Berita Hoax di Universitas Pertamina, Jakarta, Sabtu, 25 Maret 2017.
Oleh karena itu, Yosep menganjurkan masyarakat untuk tidak mudah percaya jika ada berita ataupun pemberitahuan melalui pesan berantai. Terutama yang menyebarkan kebencian.
Advertisement
"Apalagi isinya menghasut orang, kalau kita ragu kita harus cek kebenaran beritanya dulu," imbau Yosep.
Mengecek berita hoax, kata dia, bisa dengan membaca media-media mainstream, baik cetak maupun online. Sebab dalam dunia jurnalistik, menjadi kewajiban menulis dan menyebarkan berita benar seperti diatur dalam UU Pers.
"Nah, mengecek benar dari mananya berita itu, cek sumbernya dari berita mainstream," ucap Yosep.