Liputan6.com, Bogor - Kantor Stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor, Jawa Barat, rusak diterjang angin puting beliung.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 14.28 WIB tersebut. Namun alat pengukur arah dan kecepatan angin setinggi 10 meter roboh dan pintu sangkar iklim mikro di ketinggian tujuh meter terhempas.
Tak hanya itu, plafon ruang kerja staff data dan informasi serta ruang Kepala Stasiun Klimatologi ambrol serta sejumlah pohon di sekitar Stasiun Klimatologi tumbang.
Advertisement
Kedua ruangan itu berantakan terkena rembesan air dan tiupan angin kencang.
Kepala Seksi Observasi Kantor Stasiun Klimatologi Darmaga, Sunaryo menjelaskan, angin yang merobohkan Kantor Stasiun Klimatologi itu berkecepatan 48 knot atau setara dengan 96 km/jam.
"Angin datang dari arah barat lalu menyapu wilayah Kantor Stasiun Klimatologi dan sekitarnya," kata Sunaryo, , Selasa (28/3/2017).
Sebelum kejadian, petugas Klimatologi sudah melihat ada tanda-tanda pertumbuhan awan cb dari arah barat sekitar pukul 13.30. Kemudian diikuti terjadinya penurunan suhu yang sangat drastis yakni 32,8 derajat cc menjadi 20,26 derajat celcius.
Dari kondisi itu bisa dianalisa sementara dari Seksi Observasi bahwa akan terjadi angin kencang.
"Yang kita rasakan adalah udara yang pengap. Kemudian terjadi angin kencang dari 22 knot, 24 knot sampai akhirnya sampai ke 48 knot," terangnya.
Meski demikian, aktivitas Kantor Klimatologi tidak terganggu karena pihaknya masih memiliki alat cadangan untuk mengukur arah dan kecepatan angin secara digital.
"Masih tetap bisa beroperasi. Yang terganggu tadi hanya jaringan listrik," ujarnya.
Angin puting beliung juga menerjang dua desa, yakni Desa Neglasari dan Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga.
Informasi yang dihimpun, lima rumah rusak parah akibat diterjang angin ribut. Salah satunya rumah milik Ajun, warga RT 03/05, Desa Neglasari.