Sandiaga Anggap Parkir Meter Tak Cocok di Jakarta

Sandiaga Uno menyatakan masih banyak tenaga parkir yang bisa diberdayakan.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 03 Mei 2017, 09:48 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 09:48 WIB
20161101- Mesin Parkir Elektronik-Jakarta- Immanuel Antonius
Petugas melakukan pembayaran pada mesin parkir meter di Jalan Falatehan, Jakarta, Selasa (1/11). Melalui mesin parkir meter, pemerintah mendorong penggunaan uang elektronik, khususnya untuk sektor transportasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai jika sistem parkir meter tidak cocok diterapkan di Jakarta. Sistem itu lebih cocok di negara dengan tingkat individualisme yang sangat tinggi.

"Kalau kita kan lihat di sini parkir kan dibantuin, mau belanja ada yang bantuin karena memang banyak lapangan pekerjaan yang masih ada. Di Jakarta sendiri lapangan pekerjaan itu sangat dibutuhkan," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 2 Mei 2017.

Sandiaga Uno menilai masih banyak tenaga parkir yang bisa diberdayakan. Dia berencana menjadikan juru parkir sebagai lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran di Ibu Kota.

"Juru parkir kalau diperlakukan secara sistematis bukan hanya akan menyelesaikan masalah parkir tapi masalah lapangan kerja dan masalah revenue buat Jakarta, masalah sosial," kata Sandiaga.

Terkait masih maraknya parkir liar di Jakarta, Sandiaga mengaku prihatin. Dia akan mengkaji ulang penggunaan mesin parkir meter di Jakarta jika sudah resmi menjabat wagub DKI Jakarta.

"Kita akan kaji ulang, kita review, kita belum ada pembicaraan mendetail tapi di pokja (kelompok kerja) perhubungan dan pokja transportasi kita akan lakukan review," ujar Sandiaga Uno.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya