Mendikbud: Minat Baca Kita Rendah di Urutan 65 dari 100 Negara

Mendikbud Muhadjir menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya terus menyosialisasikan manfaat membaca kepada masyarakat Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Mei 2017, 14:58 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 14:58 WIB
20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini kita memperingati Hari Buku Nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap, momentum ini dapat digunakan untuk meningkatkan program literasi atau baca tulis di seluruh Indonesia.

"Marilah kita manfaatkan, tetap gunakan Hari Buku Nasional ini sebagai momentum untuk dapat mempercepat program literasi nasional kita," ujar Muhadjir saat makan siang bersama di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).

Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan adalah terus menyosialisasikan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya membaca. Hal ini mengingat minat baca di Indonesia masih sangat rendah.

"Kita dorong buku-buku semakin banyak dibaca di sekolah, di ruang umum. Minat baca rendah, kita nomor 65 dari 110 dan saya tidak menafikan hasil survei, jangan sampai ada prasangka rendah diri seolah kita bangsa yang tidak maju. Kita justru mencari visi misi yang menjadi bangga," papar dia.

Muhadjir menyebut, agar buku-buku menarik dibaca, maka dapat disesuaikan antara jenis buku dengan pembacanya. Misalnya, untuk anak-anak dapat dibuat semenarik mungkin agar anak mau membaca.

"Tergantung kalau untuk anak-anak ya gambar yang mencolok, yang menarik. Kalau remaja kan buku yang romantis, itu kan pasar ya," tandas Muhadjir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya