Usai Bom Kampung Melayu, Sopir Angkot Mengeluh Sepi Penumpang

Di hari perdana Terminal Kampung Melayu beroperasi, sopir angkutan umum 'menyerah' karena sepinya penumpang.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Mei 2017, 16:03 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 16:03 WIB
20170526-Terminal Kampung Melayu Kembali Beroperasi Usai Bom-Fanani
Penumpang turun dari angkutan umum (angkot) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/5). Setelah sempat berhenti beroperasi pasca-ledakan bom Rabu (24/5) lalu, Terminal Kampung Melayu kembali dibuka dan dioperasikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur kembali normal setelah ledakan bom bunuh diri Rabu 24 Mei malam lalu. Hari ini, juga menjadi hari perdana angkutan umum dalam kota beroperasi setelah ledakan, kecuali Transjakarta jurusan Kampung Melayu.

Namun, setelah beroperasi, banyak sopir angkutan umum baik bus Kopaja maupun mikrolet 'menyerah' karena sepinya penumpang.

"Saya dari pagi sudah 3 kali tarikan, cuma dapat Rp 150 ribu. Biasanya kalau normal sekali narik dapat Rp 200 ribu. Banyak teman-teman sopir pada balik lagi pulang, kosong enggak ada penumpangnya," kata Deni kepada Liputan6.com di Terminal Kampung Melayu, Sabtu (27/5/2017).

Deni adalah sopir Kopaja jurusan Kampung Melayu-Pasar Senen. Deni juga mengaku lebih banyak ngetem dari pada menyalakan kendaraannya menunggu penumpang.

"Wah emang nggak ada penumpang, sepi banget," ujar Deni.

Arif, sesama sopir Kopaja jurusan Kampung Melayu-Pasar Senen mengamini cerita Deni. Di hari ini, ia lebih banyak duduk di tongkrongan bersama sesama sopir. "Ya mau gimana lagi, sepi," keluh Arif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya