14 Warga Filipina Diamankan di Pulau Bunyu

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan darurat militer di seluruh Mindanao. Gencatan senjata pun dilancarkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2017, 20:31 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 20:31 WIB
Filipina Darurat Militer
Sejumlah orang menggelar aksi menentang deklarasi darurat militer di depan Gedung DPR Filipina, Manila, Rabu (31/5). Mereka menolak deklarasi darurat militer di Mindanao yang diumumkan Duterte pada pertengahan Juli 2017. (AP Photo / Aaron Favila)

Liputan6.com, Nunukan - Sebanyak 14 warga Filipina tertangkap aparat keamanan perusahaan tambang batubara di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, karena masuk ke Indonesia secara ilegal.

Komandan Pos TNI AL Pulau Bunyu, Letda Laut M Hirin mengatakan 14 WN Filipina ditemukan petugas sekuriti perusahaan itu yang mencurigai keberadaan dua orang memegang jeriken. Kedua orang itu diketahui keberadaannya pukul 07.30 Wita.

Dia menduga, seperti dilansir Antara, jeriken itu akan diisi bahan bakar minyak (BBM) tanpa tahu telah berada di NKRI.

Petugas keamanan perusahaan itu lalu menghubungi Pos TNI AL di Pulau Bunyu. Setelah kedua orang itu diamankan, diketahui, ternyata ada warga Filipina lainnya yang ada di pulau itu.

Ke-14 WNA Filipina masih dalam proses interogasi dan pendataan prajurit TNI AL Pos Pulau Bunyu.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan darurat militer di seluruh Mindanao, gencatan senjata pun dilancarkan. Guna mencegah adanya militan Maute yang terkait ISIS lari ke Indonesia, pemerintah RI memperketat pengamanan di wilayah perbatasan dengan Filipina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya