Djarot Resmikan Mesin Perpanjang Usia Segar Hasil Pertanian

Djarot Saiful Hidayat bersama PD Pasar Jaya meresmikan mesin teknologi controlled atmosphere storange (CAS) di Pasar Induk Kramatjati.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Jun 2017, 03:03 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 03:03 WIB
Djarot Tinjau dan Jajan Takjil di Benhil
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan Kepala BPOM Penny Lukito saat membeli jajanan takjil di pasar Benhil, Jakarta, Jumat (2/6). Djarot meninjau pasar takjil Benhil serta membeli aneka makanan takjil tradisional. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama PD Pasar Jaya meresmikan mesin teknologi controlled atmosphere storange (CAS) di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

Saat memberikan sambutan, Djarot mengatakan teknologi tersebut dapat berfungsi untuk memperpanjang usia kesegaran produk-produk pertanian. Sehingga, dia beralasan mesin tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia.

"Nanti yang rugi itu adalah bandit-bandit yang selama ini jadi tengkulak, mafia yang sering memainkan harga. Itulah yang akan kita libas," ucap Djarot, Selasa 6 Juni 2017.

Direktur Utana PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan, mesin yang didatangkan dari Kudus, Jawa Tengah dapat memperpanjang usia hasil pertanian selama enam bulan setelah dipanen.

"Ketika bawang dan cabe mengalami harga mengalami naik turun dan dititik paling rendah, nanti kami tawarkan ke pedagang Pasar Induk untuk mendistribusikan​ ke pedagang yang ada di pasar lainnya," jelas dia.

Menurut Arief mesin tersebut sudah teruji. Tak hanya itu, Arief menjelaskan satu unit mesin tersebut dapat menampung kapasitas 16 ton.

"Karena kontrol oksigen, oksigennya tipis di sana. Sehingga jika nanti kita memiliki tiga mesin akan lebih menampung lebih banyak kurang dari 60 ton," papar dia.

Karena hal itu, Arief juga mengharapkan mesin tersebut dapat dijadikan sebagai solusi akan kebutuhan pokok di Jakarta.

"Ini juga supaya kita mengetahui kalender bawang dan cabai. Nantinya juga PD Pasar Jaya hanya bermain di range 10 sampai 20 persen dari kebutuhan bawang dan cabai," Arief menandaskan.


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya