Sistem Buka Tutup Buat Jalur Nagreg Tak Alami Kemacetan

Dony memberlakukan sistem buka tutup ini merupakan cara yang paling ampuh untuk mengurangi kemacetan yang cukup panjang di jalur Nagreg

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Jun 2017, 19:48 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 19:48 WIB
20160703-Kemacetan Mengular di Sepanjang Jalan Menuju Garut dan Tasikmalaya
Kendaraan terjebak kemacetan di sepanjang Simpang Cagak Nagreg, Jawa Barat, Minggu (3/7). Tingginya volume kendaraan serta aktivitas pasar menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Garut - Kasat Lantas Polres Bandung AKP Dony Eko Wicaksono mengatakan, jalur Nagreg, Garut, Jawa Barat arah Tasikmalaya, pada puncak arus mudik lebaran 2017  pada Jumat 23 Juni 2017 malam, sempat memberlakukan sistem buka tutup. Sehingga, kepadatan yang cukup panjang dapat terurai.

"Itu salah satu 7 CB yang kita lakukan, salah satunya sistem one way, baik dari arah Limbangan atau Leles," ujar Dony di Posko Induk Nagreg Jawa Barat, Sabtu (24/6/2017).

Dony memberlakukan sistem buka tutup ini merupakan cara yang paling ampuh untuk mengurangi kemacetan yang cukup panjang di jalur Nagreg, terutama di H-2 dan H-3 arus mudik lebaran.

Bahkan, di puncak arus mudik yang terjadi semalam, pihaknya sampai memberlakukaan sistem buka tutup hingga lima kali di kawasan Limbangan, Sasak Besi, dan tanjakan Leles. Dengan diberlakukannya sistem ini, kemacetan dapat terurai hingga 13 kilometer.

Sementara itu, di Jalur Nagreg masih didominasi oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau motor untuk menuju kampung halamannya.

"Dominasi tetap ada di roda dua, kebanyakan dengan persentase 71 persen. Disusul kendaraan pribadi 26 persen,lainnya dengan menggunakan bus," ujar Penanggung jawab Posko Induk Nagreg, Abi Basariah.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya