Liputan6.com, Pontianak: Hasil pendataan Pendidikan Non-Formal dan Informal Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tahun 2010 menemukan sekitar 1.870 warga kota itu masih buta aksara. "Ditemukannya 1.870 orang buta aksara itu hasil pendataan kami bekerjasama dengan camat, lurah, serta rukun tetangga pada April lalu," kata Kepala Bidang PNFI Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Zamhuruddin, Sabtu (9/10).
Ia menjelaskan, karena masih ditemukannya kasus masyarakat yang buta aksara di kota itu, Dinas Pendidikan Kota Pontianak mendapat kucuran dana dari APBN. "Tahun 2009 dan 2010 kami sudah menuntaskan buta aksara sekitar 770 orang, sisanya 1.870 orang kami targetkan akan tuntas 2011 mendatang," katanya.
Zamhuruddin menambahkan, pihaknya akan menggunakan sistem "jemput bola" agar lebih efektif dalam menuntaskan masyarakat yang masih mengalami buta aksara di Kota Pontianak. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam hal penyediaan tenaga pendidikan.
  Â
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Alexius Akim mengatakan, angka buta aksara di provinsi itu sekitar 148 ribu orang, 6,5 persen di antaranya berusia produktif yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Jika disesuaikan dengan bebas buta aksara secara nasional, kata Akim, dibutuhkan 1,5 persen lagi. "Saya yakin program di 2011 dapat menyelesaikan pemberantasan buta aksara itu," tegas Akim.(ADO)
(Foto: dokumen Dian Kurnia Muldani, LPTM Kepak Sayap, Yogyakarta)
Ia menjelaskan, karena masih ditemukannya kasus masyarakat yang buta aksara di kota itu, Dinas Pendidikan Kota Pontianak mendapat kucuran dana dari APBN. "Tahun 2009 dan 2010 kami sudah menuntaskan buta aksara sekitar 770 orang, sisanya 1.870 orang kami targetkan akan tuntas 2011 mendatang," katanya.
Zamhuruddin menambahkan, pihaknya akan menggunakan sistem "jemput bola" agar lebih efektif dalam menuntaskan masyarakat yang masih mengalami buta aksara di Kota Pontianak. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam hal penyediaan tenaga pendidikan.
  Â
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Alexius Akim mengatakan, angka buta aksara di provinsi itu sekitar 148 ribu orang, 6,5 persen di antaranya berusia produktif yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Jika disesuaikan dengan bebas buta aksara secara nasional, kata Akim, dibutuhkan 1,5 persen lagi. "Saya yakin program di 2011 dapat menyelesaikan pemberantasan buta aksara itu," tegas Akim.(ADO)
(Foto: dokumen Dian Kurnia Muldani, LPTM Kepak Sayap, Yogyakarta)