Hari Anti-Narkoba, BNN Ajak Warga Lawan Kejahatan Narkotika

Buwas menyatakan, perlu kesadaran bersama untuk melawan kejahatan narkotika.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Jul 2017, 11:18 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 11:18 WIB
20151218-Jelang Libur Tahun Baru, Buwas Panggil Pengelola Hotel dan Tempat Hiburan Malam-Jakarta
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso memberikan arahan saat rakor dengan pengusaha hotel dan tempat hiburan se Jakarta di Halim Perdanakusuma, Jumat (18/12/2015). Buwas mengajak semua pihak mewaspadai peredaran narkoba. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar peringatan puncak Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Bertemakan "Peran aktif dan pendayagunaan seluruh komponen dan potensi bangsa dalam menghadapi keadaan darurat narkotika menuju Indonesia yang sehat", lembaga antinarkoba itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk makin memahami pentingnya upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika atau P4GN.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso menyampaikan, berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo, hingga saat ini Indonesia masih dalam situasi darurat narkoba.

"HANI memiliki makna keprihatinan dari penyalahgunaan narkotika. Jadi perlu kesadaran bersama untuk melawan kejahatan narkotika," tutur Budi Waseso saat pidatonya dalam acara HANI di TMII, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2017).

Pria yang akrab disapa Buwas itu menegaskan, upaya P4GN harus didukung oleh seluruh instansi pemerintahan. Terlebih, narkoba merupakan ancaman kejahatan yang sangat mudah menghancurkan bangsa.

"Narkotika merupakan kejahatan luar biasa yang mengancam dunia dan bisa dipakai sebagai salah satu senjata untuk melemahkan kekuatan bangsa. Untuk itu, harus ditangani secara komprehensif," jelas dia.

Berdasarkan survei yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), selama 2016 pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa tercatat sebanyak 1,9 persen atau dapat dibahasakan dua dari 11 pelajar di Indonesia menggunakan narkoba.

Bagi Buwas, jelas tindak pidana narkoba tidak hanya dilakukan secara perorangan tapi juga ada organisasi yang dapat menembus sekat perbatasan wilayah. Sebab itu, perlawanan terhadap narkoba tidak boleh tanggung-tanggung.

"Pemerintah Kalimantan Timur, Maluku Utara, Surabaya, Tulungagung, yang telah bekerja sama dengan BNNP memasukkan materi P4GN dalam kurikulum sekolah. Pemerintah Sumatera Utara membentuk satuan tugas P4GN melalui pergub dan membentuk tim penyusun akademis daerah terkait P4GN. Surabaya mengeluarkan keputusan rencana aksi terkait P4GN," beber Buwas.

"TNI dalam upaya P4GN secara rutin melaksanakan tes urine di lingkungan TNI," lanjut dia.

Atas kontribusinya terhadap upaya P4GN, pemerintah daerah tersebut dan berbagai elemen lainnya yang juga aktif memerangi narkoba mendapatkan Penghargaan HANI 2017 dari BNN.

Mereka yang hadir di antaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya