Liputan6.com, Serang - Kerja keras polisi mengintai sindikat penyelundup narkoba asal Taiwan akhirnya membuahkan hasil. Dalam penggerebekan di Anyer, Serang, Banten, polisi menemukan satu ton narkoba yang disimpan dalam tiga mobil.
Untuk mengelabui petugas, sabu dibungkus berlapis. Penangkapan ini merupakan terbesar yang pernah diungkap kepolisian sepanjang sejarah upaya memberantas kasus narkoba.
Dalam penangkapan yang berkoordinasi dengan anggota TNI, tiga dari empat pelaku yang merupakan warga negara Taiwan tersebut berhasil ditangkap. Satu di antaranya tewas ditembak karena melawan. Sedangkan dari pemeriksaan, sabu yang hendak diselundupkan tersebut memiliki kualitas tinggi dan dilakukan sindikat profesional.
Advertisement
Sindikat ini menyelundupkan sabu melalui laut menggunakan perahu karet. Mereka kemudian menuju Hotel Mandalika Anyer yang sudah puluhan tahun tidak digunakan. Diperkirakan tempat tersebut sudah lama dijadikan sindikat narkoba untuk menyelundupkan sabu ke Indonesia, mengingat tempatnya tersembunyi dan sepi di malam hari.
Setelah menangkap dua pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya, dalam waktu singkat polisi menangkap Hsu Yung Li, anggota komplotan penyelundup narkoba yang melarikan diri. Tersangka ditangkap saat menunggu angkutan kota di Jalan Raya Anyer.
Jarak antara tempat penangkapan Hsu Yung Li dengan Hotel Mandalika sekitar 3 km. Penangkapan itu berkat informasi warga yang curiga pada seorang warga negara asing di dekat tokonya.
Indonesia saat ini dalam kondisi darurat narkoba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada 2016, dua dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan narkotika.
Saat ini narkoba memang sudah merasuk ke berbagai kalangan. Mulai artis, pelajar, hingga aparat penegak hukum. Kini di Indonesia sendiri diperkirakan pengguna narkoba mencapai 4,9 juta orang. Bisa dibayangkan bila kaum muda sudah rusak karena narkoba, masa depan bangsa pun bisa terancam.
Penggunaan sabu dan zat psikotropika lain selain menimbulkan kecanduan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari ernergi berlebihan, gelisah, depresi, tekanan darah tidak normal, jantung bekerja keras, dan sesak napas. Dampak buruk lain adalah imunitas tubuh turun, stroke, hingga kematian.
Sementara itu, beragam pendapat disampaikan warga untuk mengatasi masalah narkoba ini. Mulai dari hukuman berat hingga perlunya peran serta masyarakat.
Sejauh ini upaya memutus mata rantai jaringan narkoba sebenarnya terus dilakukan oleh pemerintah, termasuk mengeksekusi mati para terpidana narkoba. Namun, keuntungan besar dari bisnis haram ini membuat pembuat dan pengedar narkoba tidak pernah jera melakukan kejahatannya.