Cerita Pastor Asal Sikka NTT Beri Sarung dan Topi Adat ke Paus Fransiskus

Liputan6.com, Sikka - Bagi orang Katolik, bertemu dengan Bapa Suci Paus merupakan anugerah. Apalagi sampai mendapat berkat langsung dan doa darinya.

Seperti dialami seorang pastor asal Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Keuskupan Maumere, RD. Yakobus Donisius Migo, S fil. M.TH. Lic.Th. com.

Bagi Romo Doni, pertemuan dengan Paus Fransiskus merupakan sebuah anugerah Tuhan yang patut ia syukuri sepanjang masa hidupnya.

Ceritanya, pada 2023 lalu, Romo Doni yang baru lulus dari Seminari Tinggi Ledalero dan melanjutkan studi di Universitas Kepausan Santa Croce, Roma.

Meski sebagai mahasiswa saat itu, Romo Doni memiliki niat yang kuat untuk bertemu langsung dengan Paus Fransiskus.

Bersama rekannya, mereka pun mulai mencari tahu jadwal doa Paus Fransiskus di luar Vatikan.

Dari informasi yang mereka terima, Bapa Suci mempunyai kebiasaan berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore, setiap kali hendak berangkat maupun kembali dari kunjungan ke negara-negara lain.

"Di Basilika Santa Maria Maggiore itu seperti sudah kewajiban Bapa Suci berdoa. Entah mau berangkat atau pulang dari kunjungan, Bapa Suci berdoa di situ," ungkapnya.

"Kami yang mahasiswa, kalau mau bertemu Bapa Paus, kami cari tahu jadwal kunjungan beliau ke negara mana, lalu tunggu di Basilika Santa Maria Maggiore, karena beliau pasti datang berdoa di situ," tambahnya.

Niat Romo Doni pun terkabulkan tepatnya di tanggal 26 April 2023. Saat itu, bersama rekan-rekannya mereka menunggu Bapa Suci di Basilika Santa Maria Maggiore, sebelum ia melakukan kunjungan ke Mongolia.

Simak Video Pilihan Ini:

Dalam pertemuan singkat itu, Romo Doni memberikan bingkisan kado untuk Bapa Suci berupa, Lipa Perenggi (sarung adat Maumere) dan Songko (topi adat Manggarai) sebagai simbol penghormatannya.

"Kebetulan ada teman yang lancar bahasa Italia dan dia yang menjelaskan ke Bapa Paus makna topi dan sarung pemberian saya," kisahnya.

Usai memberi kado, Romo Doni dan rekan-rekannya mendapat berkat dan doa dari Paus Fransiskus.

Menurutnya, kado untuk Bapa Suci itu saat ini disimpan di museum suci Vatikan.

"Sudah terkonfirmasi dari Vatikan bahwa, pemberian saya untuk Bapa Paus disimpan di museum," ujarnya.

Sosok Sederhana Paus Fransiskus

Menurut Romo Doni, hal yang wajib ditiru oleh seluruh umat Katolik dari Paus Fransiskus adalah kesederhanaan dan cinta kasih.

Jiwa kesederhanaan Paus Fransiskus itu ia saksikan langsung saat masih berstatus mahasiswa di Roma.

Pada suatu hari, saat ia bersama rekan-rekannya sedang duduk di kampus, tiba-tiba mobil Paus Fransiskus melintas. Mereka kemudian berdiri di jalan memberi penghormatan.

"Padre Santo, Padre Santo (Bapa Suci)," teriak Romo Doni bersama rekannya.

Tiba-tiba mobil Paus Fransiskus berhenti dan menuju tempat mereka berdiri. Setelah menurunkan kaca mobil, Bapa Paus langsung memberi berkat.

"Saya bukan orang suci, saya orang biasa," ungkap Paus Fransiskus, dikisahkan Romo Doni.

Kini, berkat dan doa dari Bapa Suci tinggalah kenangan. Sebagai imam, Romo Doni menjadikan Paus Fransiskus sebagai teladan kepemimpinan Katolik menuju kesucian.

"Kesan saya, Bapa Paus Fransiskus sangat sederhana dan memberi dirinya secara total bagi gereja dan umat. Di akhir hidupnya, Bapa Suci masih sempat mendoakan umatnya. Ini menjadi spirit dan teladan bagi kami dan gereja," tutupnya.