Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta merespons cepat terkait video aksi perundungan atau bullying sekelompok remaja di lorong pusat perbelanjaan.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim guna menginvestigasi peristiwa tersebut. Video itu sampai di tangannya sejak Minggu malam, 16 Juli 2017.
"Senin pagi kemarin kami investigasi bersama Inspektorat Jenderal Kemendikbud, kepolisian. Dari investigasi itulah kita panggil orangtua korban, orangtua pelaku kita panggil, semua kita hadirkan," kata Sopan saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (18/7/2017).
Advertisement
Dari investigasi itu diketahui memang benar peristiwa perundungan tersebut terjadi di Thamrin City. Korban merupakan siswi sekolah dasar di Tanah Abang. Sementara pelaku adalah dua orang siswa sekolah dasar dan seorang siswi sekolah menengah pertama.
"Mereka semua berasal dari satu sekolah dasar," tutur Sopan.
Dinas Pendidikan Jakarta akhirnya memberikan sanksi tegas kepada para pelaku dengan mengeluarkan dari sekolahnya masing-masing.
"Sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 15 Tahun 2012, peserta didik yang menjadi pelaku tawuran, bullying dikembalikan ke orangtuanya," ujar Sopan.
Dalam rekaman video yang viral di media sosial digambarkan aksi brutal di mana sekelompok remaja memukuli seorang siswi berseragam putih-putih. Aksi itu juga menjadi tontonan siswa lainnya.
Seorang perempuan yang mengenakan seragam biru putih menghampiri korban. Setelah sampai pada hitungan ketiga, perempuan remaja itu tiba-tiba menjambak rambut korban yang berdiri di hadapannya dengan sangat keras.
Korban pun terjatuh. Namun bukannya melepas jambakan, perempuan remaja itu justru makin beringas. Dia menjambak rambut korban hingga kepala korban terombang-ambing ke segala arah. Belum selesai jambakan dilepas, tangan remaja lain menyambung aksi kekerasan tersebut. Dia menjambak hingga kepala korban nyaris terbentur tembok.
Korban yang tak berdaya hanya pasrah. Dia terus mendapatkan kekerasan berupa pukulan di kepala dan bahu dari remaja lainnya tanpa perlawanan.
Usai dianiaya, korban terlihat dipaksa mencium tangan dan kaki pelaku. Suara riuh terdengar dari kelompok remaja yang menyaksikan adegan ini. Bukannya melerai, mereka turut mengatur gaya korban untuk diabadikan dalam kamera ponsel.
Saksikan video menarik di bawah ini: