Liputan6.com, Jakarta Rumah untuk Alie salah satu film Indonesia yang akan tayang di bioskop Tanah Air, April 2025. Film ini menampilkan adu akting Rizky Hanggono dengan Anantya Kirana yang berperan sebagai Alie.
Alie dituding sebagai biang keladi kecelakaan yang menewakan ibunya, diperankan Tika Bravani. Sejak tragedi itu, ayah Aliem, Abimanyu, membenci Alie. Begitu pula dengan empat kakak Alie.
Baca Juga
Tak merasa nyaman dan aman di rumah sendiri, Alie menjadi pribadi pemurung. Di sekolah, ia tak punya banyak teman. Puncaknya, saat dirundung sejumlah kakak kelas yang menuding Alie genit pada Natta (Rafly Altama).
Advertisement
Padahal Natta adalah kakak tiri Alie. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkai 6 catatan Rizky Hanggono dan Tika Bravani membintangi film Rumah Untuk Alie yang tayang di bioskop mulai 17 April 2025.
1. Tika Bravani Pernah Jadi Korban Bullying
Rumah untuk Alie diadaptasi dari buku karya Lenn Liu. Versi film disutradarai Herwin Novianto yang mencetak box office lewat Kang Mak From Pee Mak tahun lalu. Membintangi Rumah Untuk Alie, Tika Bravani terkenang masa sekolah saat jadi korban perundungan.
“Verbal, fisik. Kalau dulu, institusi sekolah kadang menormalisasi (perundungan) kakak kelas ke adik kelas. Ada yang memang itu menjadi tradisi, ketika kita mengadu ke guru, jawabnya kayak: ya memang begitu,” kata Tika Bravani di Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Advertisement
2. Kini Waswas Jika Anaknya Dirundung
Tika Bravani mengingatkan, ketika perundungan di lingkungan sekolah menjadi tradisi dan dianggap wajar, maka akan sangat sulit memutus mata rantai kekerasan berbasis senioritas. Kini, bintang film Soekarno pun waswas jika melak anaknya meraskaan hal yang sama.
“Saya pernah jadi korban bullying, saya makin waswas karena punya anak juga. Terus melihat anak sekarang, di pergaulan itu banyak banget kasus perundungan yang parah. Kayak nyawa enggak ada artinya. Apalagi sekarang kayaknya no viral no justice,” ia menyambung.
3. Saat Dirundung Mengadu ke Siapa?
Setelah mendalami naskah film Rumah Untuk Alie yang digarap Lenn Liu dan Lottati Mulyani, Tika Bravani mencoba berempati pada tokoh Alie yang menanggung beban fisik dan psikis. Ia tak dicintai keluarga dan mendapat perlakuan buruk di sekolah.
“Kadang-kadang saya berpikir kalau bullying kejadian di anak saya, apa yang harus saya lakukan? Saya harus minta perlindungan ke mana? Setiap baca skenario itu saya selalu berkaca pada kehidupan aslinya,” Tika Bravani mengulas.
Advertisement
4. Korban Perundungan dan Ketakutan
Sementara itu, sebagai orang tua, Rizky Hanggono mencoba menempatkan diri sebagai anak. Ia menyimpulkan sistem pendukung alias support system salah satu kunci untuk menguatkan anak dalam menghadapi lingkungan pergaulan kurang ideal seperti yang dialami Alie.
“Seringkali anak itu tahu dirinya mengalami perlakuan tidak baik, dibully. Tapi ada ketakutan untuk menyampaikan apa yang dirasakan ke orang-orang terdekat, yang dibilang sebagai support system. Akhirnya semua ditelan sendiri dirasakan sendiri,” ucap Rizky Hanggono.
5. 2 Dampak Perundungan Paling Bahaya
Rizky Hanggono menyebut, efek paling buruk perundungan adalah rasa rendah diri dan tidak berharga. Saat dua rasa itu mengendap, impaknya jauh lebih menghancurkan korban dari perilaku bullying itu sendiri. Orang tua harus peka. Jangan berdalih sibuk kerja demi anak.
“Jadi marilah kita lebih peka terhadap anak-anak kita, apa yang sedang dialami, dan kita cari tahu apakah hidup lo lagi baik-baik saja atau enggak. Kita enggak pernah tahu yang dialami anak di luar rumah. Kalau tahunya terlambat bukan tidak mungkin akan menyesal,” ujarnya.
Advertisement
6. Beratnya Menjadi Abimanyu
Rizky Hanggono menjelaskan, tokph Abimanyu tipe ayah yang keras, temperamental, dan cenderung abusive terhadap putrinya sendiri, yakni Alie. Khususnya sejak sang istri tercinta meninggal gara-gara diajak Alie ngevlog padahal sedang menyetir.
“Apakah ada persoalan (masa lalu) yang belum selesai, ada kekecewaan, sedih atau marah? Mungkin Abimanyu belum bisa berdamai dengan keadaan atau tak punya teman berkeluh kesah? Hal itu yang jadi PR buat gue untuk menampilkannya,” ungkap Rizky Hanggono.
