Ketakutan Akbar Tanjung Usai Setya Novanto Jadi Tersangka

Mantan Ketua Umum Partai Golkar di era Reformasi itu memandang perlu adanya langkah antisipasi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 24 Jul 2017, 06:53 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 06:53 WIB
Akbar Tandjung Dukung Petisi Tolak Hak Angket
Politisi Senior Partai Golkar, Akbar Tandjung saat menerima petisi dari kader muda Partai Golkar dan sejumlah aktivis saat menggelar silaturahmi di kediamannya, Jakarta, Kamis (11/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung melontarkan ketakutannya pasca-penetapan Setya Novanto atau Setnov sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Akbar khawatir akan kondisi Partai Golkar yang elektabilitasnya kian menurun.

Sebagai ketua umum, status tersangka Setnov tentu berpengaruh pada elektabilitas partai yang dipimpinnya pada pemilu 2019. Apalagi setelah disahkan ambang batas parlemen sebesar 4 persen di oleh DPR belum lama ini.

"Artinya kalau misalnya partisipasi tidak bisa mendapatkan dukungan suara di atas 4 persen, maka partai itu tidak akan berhak untuk mempunyai wakilnya di DPR," ujar Akbar di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 23 Juli 2017.

Akbar terus memantau elektabilitas Golkar melalui sejumlah lembaga survei. Pada Mei lalu, elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu mengalami penurunan pada angka 7,1 persen.

Bahkan saat ini, ia baru saja mendapatkan laporan bahwa elektabilitas Partai Golkar melorot tajam. Elektabilitas partai yang pernah berkuasa pada orde baru itu kini hanya sebesar 3,5 persen atau berada di bawah ambang batas parlemen.

"Seandainya ini kejadian pada Pemilu 2019 yang akan datang, berarti Golkar tidak punya wakil. Nah ini yang kami takutkan betul, saya takutkan betul," ucap Akbar.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar di era Reformasi itu memandang perlu adanya langkah antisipasi. Salah satunya dengan memperbaiki organisasi dan kepemimpinan partai yang kini masih dinakhodai Setnov tersebut.

"Kalau 3,5 persen Partai Golkar kayak apa? Saya sudah tidak bisa tidur kalau misalnya ini terjadi. Harus kita melakukan sesuatu, mengantisipasi langkah-langkah ke depan supaya jangan sampai terus menurun," kata Akbar.

Namun, Akbar tak menyebutkan secara jelas langkah apa yang akan ditempuh melihat kondisi Partai Golkar yang terus merosot ini. Ia berharap, Partai Golkar tetap menjadi yang terdepan.

"Tapi yang penting saya sampaikan, kalau ada pendapat saya, apa pun pendapat itu tidak lain adalah semangat untuk tetap mempertahankan Golkar sebagai satu aset nasional dalam politik," tandas Akbar Tanjung.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya