Agum Gumelar: Purnawirawan Siap Hadapi Predator Pancasila

Agum Gumelar bersama Purnawirawan TNI-Polri bersatu melawan kelompok anti-Pancasila.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Jul 2017, 19:42 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 19:42 WIB
Perkuat Keutuhan NKRI, Lesbumi PBNU Silaturrahim Kebudayaan
(ki-ka) Budayawan KGPH Puger, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar saat menghadiri acara Silaturrahim Kebudayaan di Gedung PBNU, Jakarta (28/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (Pepabri) Agum Gumelar mengatakan, tiap purnawirawan dan TNI yang aktif siap membela Pancasila dari kelompok yang anti-Pancasila.

"Kalau sekarang, ada kekuatan yang berusaha menjadi predator Pancasila, kami purnawirawan, dan kami yakin TNI Polri aktif pedomannya sumpah prajurit. Kalau sekarang ada kekuatan berusaha menyingkirkan Pancasila hadapilah kami," kata Agum di Kantor PBNU, Jumat (28/7/2017).

Agum menyakini, Nahdatul Ulama (NU) juga siap membela Pancasila dari predator Pancasila. "Saya yakin begitu pula NU," ucap dia.

Agum bercerita, adanya kelompok ekstrim, baik dari golongan kanan maupun kiri yang anti Pancasila sudah ada sejak zaman Orde Baru (Orba).

"Dari zaman Orba ada ekstrim kiri-kanan ya seperti sekarang HTI. Tapi di zaman Pak Harto muncul sedikit, tak diberi kesempatan berkembang. Nah reformasi ini seolah ada pembiaran," ungkap dia.

Sebagai negara yang heterogen, kata Agum, setiap warga negara harus menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa. Untuk itu, Agum mengajak NU untuk menjaga Pancasila dan mengawalnya bersama. Terutama pada masa transisi usai reformasi seperti saat ini.

"Ayo keluarga NU bersama Purnawirawan menjawab, kita ingin jadi bangsa besar. Mari menyukseskan masa transisi yang rawan ini," tegas Agum.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya