Soal Video Viktor Laiskodat, Gerindra Akan Ambil Jalur Hukum

Partai Gerindra juga akan melaporkan Viktor Laiskodat ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

oleh Ika Defianti diperbarui 04 Agu 2017, 13:11 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 13:11 WIB
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Victor Laiskodat
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Victor Laiskodat

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Aryo Djojohadikusumo menyayangkan ucapan Ketua Fraksi Nasdem Viktor Laiskodat, yang menyebut partainya sebagai pendukung khilafah. Untuk itu, kata Aryo, Partai Gerindra akan menempuh jalur hukum.

"Saya sudah konfirmasi ke Ketua Gerindra Kabupaten Kupang, bahwa kejadian di Kabupaten Kupang itu benar dilontarkan oleh orang yang bersangkutan. Kami akan melakukan tindakan hukum," ucap Aryo di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).

Tak hanya itu, kata dia, Fraksi Gerindra juga akan melaporkan Viktor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Masa karena hanya berbeda pendapat, ada tuduhan seperti itu. Kita ingin jangan sampai terulang lagi," ujar dia.

Beredar video Viktor Laiskodat yang sedang berpidato di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dalam pidato tersebut, Viktor menyebut setidaknya ada empat partai yang seperti ingin mendirikan negara khilafah.

"Kelompok-kelompok ekstrimis ini ada mau bikin satu negara lagi, dong tidak mau negara NKRI, dong mau ganti dengan nama negara khilafah. Negara khilafah itu berarti senada NKRI. Ada sebagian kelompok ini yang mau bikin negara khilafah dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya kelompok ekstrimis ini tumbuh di NTT ini partai nomer 1 Gerindra, partai nomer 2 itu namanya Demokrat, partai nomer 3 namanya PKS, partai nomer 4 namanya PAN. Situasi nasional partai ini mendukung para kaum intoleran," ucap Victor dalam pidatonya.

Sampai berita ini diturunkan, Viktor belum bisa dihubungi. Panggilan ke telepon genggamnya tidak diangkat.

Namun, orang yang mengaku sekretaris Viktor menyebut, saat ini Viktor tidak bisa bicara karena masih berada di dapilnya.

"Pak Viktornya masih di dapil. Ini di sini sinyalnya susah. Tapi intinya gini, itu video sudah dipotong-potong, nanti bapak (Viktor) akan kasih klarifikasinya," ujar sang sekretaris tersebut kepada Liputan6.com.

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya