Monyet Ekor Panjang Teror Warga Boyolali

BKSDA akan menempuh cara lain jika dalam sepekan ini monyet pengganggu tersebut belum bisa ditangkap.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 09 Agu 2017, 14:11 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 14:11 WIB

Liputan6.com, Boyolali - Hampir setiap hari dalam setahun terakhir, suasana sepi menyelimuti empat desa di Kecamatan Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah. Tak terlihat aktivitas di luar rumah.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (9/8/2017), pintu rumah dan jendela pun tertutup rapat. Warga hanya keluar rumah jika ada keperluan penting.

Kondisi tersebut dipicu ulah monyet ekor panjang yang sering mengganggu dan menyerang warga. Jika sebelumnya hewan primata itu menyerang ayam, belakangan manusia juga jadi sasaran.

Dalam setahun terakhir, sudah 15 warga yang jadi korban dengan mengalami luka-luka serius, terutama di bagian kaki. Meski warga sudah resah, belum terlihat ada upaya pemerintah setempat untuk mengatasi masalah ini.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama Dinas Kehutanan Jawa Tengah sudah turun tangan, namun belum membawa hasil.

Beberapa jebakan yang disiapkan juga tak mampu memancing, termasuk menggunakan monyet birahi, baik jantan maupun betina. Sang monyet yang ditunggu-tunggu tak juga muncul.

Menurut BKSDA, monyet pengganggu itu bukan primata yang selama ini hidup di hutan. Namun, monyet-monyet itu merupakan peliharaan manusia.

BKSDA juga akan menempuh cara lain jika dalam sepekan ini monyet pengganggu tersebut belum bisa ditangkap. Termasuk menembak mati karena sudah membahayakan masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya