Pungli di Pintu Tol, Dua Anggota Polantas Polda Metro Ditangkap

Polri kembali menangkap oknum anggotanya yang nakal. Kali ini menjerat anggota Polda Metro Jaya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 23 Agu 2017, 19:27 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 19:27 WIB
Argo
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Divisi Propam Polri menangkap dua anggota Ditlantas Polda Metro Jaya. Mereka kedapatan melakukan praktik pungutan liar atau pungli di pintu keluar Tol Semanggi, Jakarta.

Dua orang itu diketahui berinisial Brigadir DF dan Brigadir HPS. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan peristiwa itu. Operasi tangkap tangan pungli itu terjadi pada Selasa, 22 Agustus 2017 sekitar pukul 19.00 WIB.

"Oknum ini diamankan karena melakukan operasi tanpa surat perintah. Bahkan melakukan pungli kepada masyarakat," ujar Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Dia melanjutkan, oknum yang melakukan pungli dengan modus razia kendaraan ini berjumlah enam orang. Hanya saja empat orang lainnya berhasil melarikan diri, yakni Brigadir RF, Briptu MT, Bripda AP, dan satu lagi belum teridentifikasi.

Mereka memungut biaya Rp 100 ribu dari seorang pengendara berinisial MAR. Selain itu, mereka juga melakukan penyitaan SIM dan STNK milik pengendara berinisial RT.

Padahal, operasi tersebut tidak dilengkapi surat perintah. Dari tangan oknum polisi itu, berhasil diamankan barang bukti berupa sejumlah dokumen kendaraan dan KTA Polri, sejumlah buku tilang, alat komunikasi radio, dan uang senilai Rp 772 ribu.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani jajaran Bidang Propam Polda Metro Jaya.

"Yang bersangkutan lagi diambil keterangan oleh Propam," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra.

Polri Mulai Bersih



Penangkapan dua oknum polisi nakal itu menjadi bukti Polri mulai berbenah. Hasilnya juga mulai tampak.

Pada 2013 Polri dianggap lembaga terkorup nomor satu berdasarkan survei Global Corruption Barometer. Survei tahun 2017, posisi Polri turun ke peringkat lima.

Survei ini diadakan oleh Transparency International dengan jumlah 1.000 responden di 31 provinsi.

"Beberapa waktu lalu, ada survei dari masyarakat transparansi, bahwasanya saat ini Polri menduduki rangking kelima dalam peringkat terkorup. Kami apresiasi kepada hasil survei tersebut," kata Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Namun, Rikwanto memastikan Polri saat ini tengah berupaya memperbaiki diri. Pembenahan yang dilakukan, kata dia, mencakup di internal dan eksternal.

"Seperti kami upayakan peningkatan kesejahteraan personel. Seperti perumahan, tunjangan kinerja, kenaikan pangkat, pendidikan, dan lain-lain," ucap dia.

Rikwanto menambahkan, Polri saat ini juga tengah gencar melakukan penindakan terhadap anggotanya, terutama yang terlibat pungutan liar (pungli).

Oleh karena itu, ucap Rikwanto, pihaknya bersama instansi lain membentuk Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli guna mencegah terjadinya praktik haram tersebut.

 

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya