X Ingin Jual Username yang Tak Aktif, Harga Mulai Rp 165 Juta

X, platform yang dulu bernama Twitter, dikabarkan akan menjual username tidak aktif kepada organisasi terverifikasi. Harga yang ditawarkan pun terbilang fantastis, mulai dari Rp 165 juta.

oleh Dinda Ariyani Diperbarui 06 Apr 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 12:00 WIB
Ilustrasi aplikasi X atau dulu Twitter di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi aplikasi X atau dulu Twitter di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - X yang dulu bernama Twitter dilaporkan makin serius mencari mencari cara baru buat meningkatkan pendapatannya.  Kali ini, perusahaan dikabarkan bakal menjual username yang tidak aktif kepada organisasi terverifikasi. 

Fitur ini memungkinkan perusahaan yang sudah berlangganan X seharga USD 1.000 atau Rp 16 juta per bulan untuk mengajukan permintaan dan membeli handle yang diinginkan.

Adapun banderol harga untuk mengajukan atau membeli handle yang diinginkan dimulai dari USD 10.000 atau sekitar Rp 165 juta.

Proses Pembelian Handle di X

Berdasarkan perubahan terbaru yang ditemukan dalam aplikasi X versi web, perusahaan tengah menyiapkan proses "handle inquiry" bagi organisasi yang mau membeli username yang sudah lama tidak digunakan. 

Mengutip Tech Crunch, Minggu (6/4/2025), proses ini bakal memungkinkan mereka mengajukan permintaan melalui bot dukungan otomatis. Jadi kalau username tersedia, X akan merespons dalam tiga hari kerja. 

Setelah pembelian selesai, akun X tersebut akan ditransfer ke pemilik baru dalam waktu satu hingga dua hari.

Harga username ini bervariasi, dimulai dari USD 10.000  (Rp 165 juta) hingga bisa mencapai lebih dari USD 500.000 (Rp 8 miliar),  tergantung pada popularitasnya. 

Selain itu, X juga menawarkan diskon bagi organisasi yang membeli banyak username sekaligus.

Elon Musk Sudah Lama Ingin ‘Bersih-bersih’ Username

Elon Musk Ingin Beli Twitter, Siapkan Uang Tunai Senilai Rp618 Triliun
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).... Selengkapnya

Upaya untuk menjual username yang tidak aktif sebenarnya bukan hal baru buat X.

Sebelumnya, pada Januari 2023, The New York Times melaporkan bahwa Twitter (sebelum berubah nama menjadi X) berencana melelang username yang tidak terpakai.

Pada Mei 2023, Elon Musk juga sempat menghapus sejumlah akun yang sudah lama tidak aktif untuk ‘membersihkan’ platform.

Pada November 2023, Forbes juga melaporkan bahwa X telah menawarkan username yang tidak digunakan kepada calon pembeli, walaupun saat itu belum ada pengumuman resmi. 

Sekarang, dengan sistem baru ini, X bisa membuka sumber pendapatan baru di luar langganan premium, iklan, dan akses pengembang. Namun sampai saat ini, X belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana penjualan username ini.

Elon Musk Jual X Twitter ke xAI, Rencana Gabungkan AI dan Platform Medsos

Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC.
Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC. (Dok: Anna Moneymaker/AFP)... Selengkapnya

Di sisi lain, Elon Musk kembali membuat gebrakan. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi diakuisisi oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yakni xAI.

Akuisisi ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui unggahan di akun X miliknya. Dikutip dari GSM Arena, Selasa (1/4/2025), akuisisi X oleh xAI dilakukan melalui transaksi berbasis saham (all-stock transaction).

Disebutkan, valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X senilai USD 33 miliar. Lewat akusisi ini, miliarder itu sekaligus menegaskan soal masa depan X dan xAI yang saling terkait.

Dengan bergabungnya dua perusaahan tersebut, Musk berambisi untuk menggabungkan kapabilitas AI canggih milik xAI dengan jangkauan luas X, yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.

"Kombinasi ini akan membuka potensi luar biasa dengan mengintegrasikan data, model, komputasi, distribusi, dan talenta dari kedua perusahaan," tulis Elon dalam unggahannya. 

Tidak hanya itu, Musk percaya dengan menggabungkan teknologi AI dari xAI dan platform sosial X, perusahaan ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih cerdas dan bermakna bagi miliaran pengguna.

"Ini bukan sekadar platform yang mencerminkan dunia, tetapi juga mempercepat kemajuan manusia," tulisnya lebih lanjut. Akusisi ini pun disebut sebagai upaya Elon Musk untuk membuat X lebih dari sekadar media sosial. 

Sebagai informasi, Elon membeli Twitter pada tahun 2022 dengan harga sekitar USD 44 miliar. Sementara sejak didirikan dua tahun lalu, menurut Elon, xAI telah menjadi salah satu laboratorium AI terkemuka di dunia.

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya