Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meluapkan kekecewaannya pada oknum Kementerian Perhubungan Laut (Hubla) Tonny Budiono, yang terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap pengerukan pelabuhan tanjung mas.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (28/8/2017), Presiden Jokowi juga mengingatkan jangan sampai kejadian serupa terulang kembali pada pejabat lain.
KPK telah menggeledah rumah Tonny Budiono di Mess Perwira Bahtera Suaka Dirjen Perhubungan Laut di Jalan Gunung Sahari, Jakarta. Dari penggeledahan penyidik KPK menyita keris, batu akik, dan barang lainnya.
Advertisement
Dalam rumah dinas sederhananya seluas 42 meter persegi, Tonny Budiono menyembunyikan uang senilai Rp 18, 9 miliar di dalam 33 tas.
Tonny Budiono dibekuk dalam operasi tangkap tangan KPK di rumah dinasnya, terkait suap atas perizinan dan pengadaan proyek di Ditjen Hubla 2016-2017, Tonny mengaku dana mengalir dari sejumlah kontraktor menyusul pembenahan di Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub.
Dalam operasi tangkap tangan penyidik KPK menemukan 33 tas dan koper berisi uang dalam bentuk mata uang rupiah, dolar Amerika, poundsterling, euro dan ringgit Malaysia senilai Rp 18,9 miliar. Penyidik juga menemukan 4 kartu ATM dari 3 bank dengan saldo Rp 1,174 miliar.