Liputan6.com, Bogor - Polisi masih memeriksa intensif AM, tersangka pembunuhan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor Indria Kameswari.
Kapolres Bogor AKBP Andi Mochammad Dicky mengatakan, saat diperiksa AM mengaku pembunuhan tersebut dilakukan lantaran bertengkar dengan sang istri.
"Yang bersangkutan ngakunya karena cekcok keluarga," ujar Dicky ketika dihubungi, Selasa (5/9/2017).
Advertisement
Namun, kata Dicky, polisi belum mengetahui alasan pertengkaran keduanya.
"Belum kita dalami cekcoknya karena memang yang bersangkutan memang amat-amat tidak kooperatif," ujar Dicky.
AM (39) sempat menghilang usai pembunuhan itu, Jumat, 1 September 2017. Berdasarkan keterangan saksi, 30 menit sebelum Indria Kameswari ditemukan tewas, AM terlihat tergesa-gesa keluar meninggalkan perumahan menggunakan mobil.
Dua hari kemudian, pelaku ditangkap di Batam oleh tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN, dan Polda Kepri.
"Tadi malam, Minggu (3 September) sekitar pukul 23.00 WIB di wilayah hukum Polda Kepri, telah ditangkap," kata Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko.
Sebelumnya, Indria Kameswari ditemukan tewas di kediamannya di Bogor. BNN memastikan, pegawai bagian Balai Diklat BNN, Lido, Bogor, itu dibunuh suaminya berinisial AM (39).
Luka di Punggung
Pegawai BNN Bogor Indria Kameswari (38) ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2017.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di bagian punggung korban. Dicky memastikan, hasil olah TKP menunjukan korban tewas diduga kuat karena dibunuh.
Selain adanya luka di bagian tubuh korban, juga terdapat ceceran darah di lantai rumahnya.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement