Liputan6.com, Jakarta - AM, tersangka pembunuh pegawai BNN Indria Kameswari (38), mengalami masalah kejiwaan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diungkap Ibu AM, Asiyah.
Ia mengetahui kondisi anaknya secara kebetulan ketika memergoki map catatan kesehatan. Asiyah menuturkan tertulis dokter kejiwaan pada dokumen itu.
"Iya, di Mitra sini, nih (Jakarta Utara). Dokter Stepanus apa siapa namanya. Emak lihat bacaannya (map catatan berobat) aja pas Akbar mau berobat, dua tahun terakhir. Pas Emak lihat kok, loh, dokter ahli jiwa," katanya sambil menunjukkan ekspresi keheranan, Selasa, 5 September 2017.
Advertisement
Berbincang seputar AM di kediamannya di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Asiyah menduga kondisi kejiwaan anaknya disebabkan konflik rumah tangga.
"Emak tanya Akbar (panggilan AM) kenapa? Apa jangan dia punya gangguan. Ini sejak nikah sama Indi ini," duga sang ibu.
AM, kata Asiyah, tidak pernah mengungkap problem kejiwaannya ini. Hanya saja, belakangan AM suka menggaruk muka. Asiyah menduga kebiasaan itu sebagai efek masalah kejiwaannya.
"Dia nutupin kalau Emak tanya kenapa, tapi cuma ngeluh kalau sering gatel mukanya. Digarukin sampai berdarah. Emak tidak tahu kenapa itu, apa ini mungkin karena kejiwaannya?" tuturnya pilu.
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:
Tidak Kooperatif
Sebagai informasi, saat ini AM masih diperiksa Polres Bogor. Tersangka yang tak lain adalah suami korban itu masih bungkam terkait sejumlah hal.
"Yang bersangkutan memang amat-amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Menurut dia, AM bungkam soal penyebab cekcoknya dengan korban, termasuk dugaan adanya faktor cemburu sebagai motif pembunuhan pegawai BNN tersebut.
AM, kata dia, juga menutup mulut tentang senjata api yang digunakannya untuk membunuh sang istri. Oleh karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan soal kepemilikan senjata api tersebut, begitu pula soal asal senjata api itu.
"Jadi, ini kan masih kita dalami lagi. Untuk senjata api ini, akan masih intensif kita lakukan pencarian," kata Dicky.
Advertisement