BPBD: Pemulangan Pengungsi Gunung Agung Kurangi Beban Logistik

Meski ada imbauan pemulangan, tidak ada unsur paksaan pada pengungsi dari zona KRB satu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 30 Sep 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2017, 14:30 WIB
Pengungsi Gunung Agung
Meski ada imbauan pemulangan, kata Widiada, tidak ada unsur paksaan pada pengungsi dari zona KRB satu. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Klungkung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung masih mendata pengungsi Gunung Agung di GOR Swecapura. Pendataan ini terkait rencana pemulangan warga yang ikut mengungsi meski tinggal di zona aman. Pemulangan tersebut cukup mengurangi beban logistik.

"Harapan kita yang kalau nyaman daerahnya, lebih baik kembali. Tentunya mengurangi beban logistik kita," tutur Kepala BPBD Klungkung I Putu Widiada kepada Liputan6.com di GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Sabtu (30/9/2017).

Widiada menjelaskan, saat ini belum ada sosialisasi pemulangan pengungsi Gunung Agung dari zona aman. Dia masih menunggu data lengkap yang dijadwalkan rampung dua hingga tiga hari ke depan.

"Sesuai arahan Pak Gubernur bahwa beberapa warga kita di zona aman, diharapkan kembali ke rumahnya dan bekerja seperti biasa," kata dia.

Meski imbauan pemulangan pengungsi Gunung Agung akan dilakukan, kata Widiada, tidak ada unsur paksaan. Yang terpenting, warga merasa aman dan bisa mengurangi beban psikis.

"Arahan Pak Bupati kalau ada warga seperti itu (menolak kembali), kita tidak akan memaksa untuk pulang," Widiada menandaskan.

Sasksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Pengungsi Membeludak

Jumlah pengungsi Gunung Agung yang kini berstatus Awas membeludak, hingga mencapai 134.229 jiwa. Polisi mengimbau warga yang memang tidak terdampak atau hanya berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) satu, untuk kembali ke rumah.

Kabag Ops Polres Karangasem Kompol Heri Supriawan mengatakan, seharusnya hanya sekitar 67 ribu warga yang mengungsi, sesuai jumlah penduduk di KRB dua dan tiga.

"Untuk itu, kita membentuk tim gabungan seluruh instansi untuk memberikan sosialisasi kembali kepada masyarakat di penampungan, pengungsian. Sehingga mereka paham siapa yang harus mengungsi dan siapa yang harusnya tidak mengungsi," tutur Heri kepada Liputan6.com di Pos Pengamatan Gunung Agungg, Rendang, Karangasem, Bali, Jumat, 29 September 2017.

Menurut Heri, KRB satu memang masuk dalam zona kuning terdampak Gunung Agung. Namun, mereka masih aman dan memungkinkan menghindar lebih cepat jika muncul keadaan terburuk sekalipun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya