Apa Arti Bleketepe di Pernikahan Kahiyang?

Dengan pemasangan bleketepe ini, Jokowi berharap agar pasangan Kahiyang-Bobby Nasution mendapat kemuliaan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 07 Nov 2017, 09:32 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 09:32 WIB
Gaya busana Jokowi saat pasang bleketepe jelang pernikahan Kahiyang
Berikut gaya busana serasi Jokowi dan keluarga saat prosesi pasang bleketepe jelang pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memasang bleketepe sebagai rangkaian prosesi pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Pemasangan bleketepe dilakukan di kediaman Jokowi di Solo.

Dengan pemasangan bleketepe ini, Jokowi berharap agar Kahiyang dan Bobby Nasution mendapat kemuliaan.

"Harapannya agar pengantin kelak mendapat kemuliaan," kata Jokowi dalam akun Facebook-nya, Selasa (7/11/2017).

Bleketepe, kata Jokowi, adalah anyaman daun pohon kelapa yang masih hijau. "Selain sebagai peneduh, filosofi pemasangan bleketepe adalah orangtua mengajak mempelai menyucikan diri dari kotoran yang melekat pada jiwa dan raga," ujar Jokowi.

Pemasangan bleketepe yang dilakukan orangtua pengantin adalah awal pemasangan tarub.

Bleketepe adalah daun kelapa yang masih hijau dan dianyam dengan ukuran rata-rata 50 cm x 200 cm.

Bleketepe yang dipasang di Tarub dan mengelilingi area untuk pernikahan merupakan perwujudan dari suatu tempat penyucian di kahyangan para dewa yang dinamakan Bale Katapi.

Seperti dikutip dari salah satu situs pernikahan Jawa, "bale" artinya 'tempat', sedangkan "katapi" dari kata tapi yang berarti 'membersihkan dan memilahkan kotoran-kotoran untuk kemudian dibuang'.

Dengan demikian, pemasangan bleketepe dapat diartikan sebagai ajakan orangtua dan calon pengantin kepada semua orang yang terlibat di dalam upacara hajatan untuk berproses bersama menyucikan hati.

Siapa saja yang diundang dan datang, masuk di dalam tempat yang sudah dikelilingi bleketepe akan bersih secara lahir dan kemudian menjadi suci secara batin.

Jika harapan untuk menjadi suci itu terwujud, semua orang yang diundang masuk ke tempat upacara akan menjadi suci dan memancarkan cahaya kesucian yang disebut Nur Harapan. Ini disimbolisasikan dengan pemasangan janur atau daun kelapa muda di semua area upacara.

Pemasangan bleketepe juga dimaksudkan sebagai tolak bala atau sebuah doa permohonan agar dari awal hinga akhir upacara perkawinan terhindar dari mara bahaya dan segala yang jahat, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.

Simbol Lainnya

Di dalam tarub ini selain bleketepe dan janur, kelengkapan-kelengkapan lain yang diadakan menyimbolkan sebuah harapan yang pada intinya membawa kebahagiaan dan kemuliaan, khususnya pada pengantin.

Dua tundun pisang raja yang dipasang di kanan dan kiri pintu gerbang tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin mempunyai keluhuran seperti layaknya raja, sabda pendhita ratu, bicaranya tidak boleh mencla-mencle.

Kelapa Gading adalah kelapa yang berwarna kuning bersih dan indah. Orang yang menanam kelapa gading harus rela setiap saat dipetik oleh orang lain untuk keperluan upacara, tanpa harus mengganti uang.

Dua janjang kelapa gading yang dipasang di kanan kiri tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin nantinya merasakan keindahan hidup dengan kesabaran dan kerelaan berkorban terhadap sesama.

Dua batang tebu wulung, berwarna keunguan, besar dan lurus yang dipasang di kanan dan kiri tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin berwibawa dan mempunyai pribadi yang lurus.

Padi di kanan kiri tarub menyimbolkan harapan agar pengantin makmur dan sejahtera lahir batin.

Daun Apa-apa dipasang di tarub menyimbolkan harapan agar tidak terjadi sesuatu yang mengganggu kelancaran upacara perkawinan.

Daun alang-alang juga simbol agar tidak terjadi halangan suatu apa pun. Daun kara, harapannya adalah lir sakara-kara yang berarti hilang dan tersingkirkan segala aral melintang. Daun beringin jadi lambang kebesaran dan aneka dedauan yang lain.

Setelah kanan, kiri, dan atas pintu gerbang yang dipasangi bleketepe, janur, tebu wulung, pisang raja, padi yang dipasang di kanan kiri pintu gerbang tarub maka terbentuklah sebuah pintu gerbang untuk memasuki area upacara yang telah dikelilingi bleketepe.

Gerbang tarub adalah gerbang yang bakal dimasuki oleh pengantin, menyimbolkan sebuah pintu untuk memasuki dunia baru, dunia hidup berumah tangga, yang di dalamnya penuh dengan hal-hal baru, rintangan dan godaan yang semuanya perlu diatasi untuk menuju kemenangan dan kesucian.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya