Liputan6.com, Sumenep - Bentrok yang terjadi antara mahasiswa yang mengatas namakan Mahasiswa Sumekar Raya dengan aparat kepolisian berawal saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk bertemu langsung dengan bupati.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Jumat (10/11/2017), para mahasiswa menuntut Bupati dan Wakil Bupati Sumenep untuk segera mengevaluasi kinerja delapan organisasi perangkat daerah yang dinilai banyak persoalan dan hingga sampai saat ini belum dilakukan evaluasi.
Aksi puluhan mahasiswa ini di akhiri dengan Salat Ghaib sebagai bentuk protes dan sindiran kepada pemerintah Kabupaten Sumenep karena dinilai telah mati dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja organisasi perangkat daerah.
Advertisement