Perjalanan Seni Grafiti Indonesia

Seni grafiti sudah dikenal di Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan, 1945 silam.

oleh Gde Dharma Gita DiyaksaEdmiraldo Siregar diperbarui 14 Nov 2017, 18:02 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 18:02 WIB
20161106---Kala-Seniman-Indonesia-Prancis-Mewarnai-Jakarta-GM4
Seorang seniman grafiti sedang berkarya dalam festival Off The Wall di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (6/11). Sebanyak 10 Seniman Indonesia dan Prancis berkolaborasi dalam membuat grafiti dengan tema Off The Wall. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Grafiti, mural, dan poster menjadi salah satu cara penyampaian pesan ke publik melalui media visual. Caranya dengan menggambar atau melukis di dinding, tembok atau permukaan luas lainnya.

Di Indonesia, seni grafiti sudah dikenal sejak era perjuangan kemerdekaan, 1945 silam. Waktu itu, grafiti digunakan untuk menyebarluaskan semangat perjuangan. Seperti karya pelukis Affandi berjudul "Boeng Ajo Boeng" atau grafiti-grafiti bertuliskan "Merdeka atau Mati" di tembok dan gerbong kereta.

Sempat meredup, seni grafiti kembali menjamur di Indonesia pada periode 1990-an. Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya