Ketika JK Sindir Pimpinan Parpol yang Diburu KPK

JK kembali mengingatkan agar anggota DPR, Bupati, atau pemimpin untuk memiliki perilaku yang baik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Nov 2017, 15:03 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 15:03 WIB
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan agar masyarkat membiasakan hidup sehat.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan agar masyarkat membiasakan hidup sehat. (Foto: Kemenkes RI)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto atau Setnov menghilang saat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi kediaman pribadinya di bilangan Jakarta Selatan, Rabu 15 November 2017 sampai Kamis dini hari. Keberadaan Setya Novanto pun hingga kini masih misteri.

Kondisi tersebut jadi pembahasan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK saat menjadi pembicara dalam Rakernas Nasdem, Gedung JIExpo, Kemayoran Jakarta, Kamis (16/11/2017). Dia menyatakan, partai menjadi pilar demokrasi di negara kesatuan. Pemerintah tak akan berdiri tanpa partai yang mewakili konstituennya di Parlemen.

"Maka partai harus betul-betul mencapai tujuannya dengan cara demokratis, dan itu hanya bisa ketika anggota dan masyarakatnya percaya pada partai, kepemimpinan, sehingga tak perlu dikejar sampai tengah malam," ucap JK di lokasi yang disambut tawa kader Nasdem.

Usai mendengar tawa hadirin, JK langsung meralat candaannya. Dia mengatakan, sindiran itu diarahkan kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

"Ya, mengejar jam tayang. Tapi saya yakin kalau Nasdem, Bung Surya Paloh yang dicari untuk tampil, bukan dicari untuk macam-macam," jelas JK.

Dia kembali mengingatkan agar anggota DPR, Bupati, atau pemimpin untuk memiliki perilaku yang baik. Karena hal tersebut akan menjadi bagian dari kepercayaan rakyat.

"Menjadi anggota DPR jadilah yang baik, bupati yang baik, gubernur yang baik, wali kota yang baik, tapi seperti kita pahami berdasarkan sejarah negara-negara, inti dari pemimpin itu adalah kepercayaan," tutur JK.

 

Korupsi Pengaruhi Partai

Saat ini, lanjut dia, banyak pimpinan parpol telah masuk bui lantaran terjerat kasus korupsi. Kondisi tersebut memiliki pengaruh terhadap elektabilitas partai.

"Kalau gubernur, bupati baik, pasti terpilih lagi. Enggak usah kampanye lagi lah. Tapi sebaliknya apabila siapa saja di DPR menjadi masalah, pasti trust berkurang. Dan kalau trust berkurang, terjadi juga suara berkurang. Itulah dampak antara kepercayaan dan perilaku," tandas JK.

Saat ditanya apakah yang disampaikan itu untuk mengingatkan kepada Setya Novanto? JK hanya menuturkan, "saya tidak menyinggung Setya Novanto, enggak," pungkas JK.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya