Kemensos Siapkan Pendampingan Psikososial Korban Sandera Papua

Pendampingan tersebut diberikan kepada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, dan ibu hamil.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 19 Nov 2017, 02:20 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 02:20 WIB
Mensos
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Istimewa)

Liputan6.com, Depok - Kementerian Sosial (Kemensos) siap memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) bagi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Tembagapura, Mimika, Papua.

"Kami sudah mengirimkan tim layanan psikososial ke Mimika. Saat ini sedang koordinasi dengan dinas sosial Mimika dan instansi terkait untuk asessment korban yang telah berhasil dibebaskan," ungkap Menteri Sosial Khofifah di sela di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (18/11).

Khofifah mengatakan, layanan dukungan psikososial yang diberikan berupa terapi psikososial, pelayanan konseling, dan psikoedukasi kepada korban yang mengalami trauma.

Pendampingan psikososial tersebut diberikan terutama kepada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, dan ibu hamil.

"Masing-masing membutuhkan cara penanganan yang berbeda, sesuai hasil asessment ," ujar Khofifah.

Warga Terisolasi

Dilaporkan, sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Tembagapura, Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata sejak Kamis 9 November lalu.

Aksi pengisolasian warga dua kampung di Mimika ini terjadi setelah tiga pekan lalu seorang anggota Brimob tewas ditembak oleh kelompok bersenjata di Timika, Papua. Dia tewas saat terlibat pengejaran kelompok tersebut.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya