Ekspedisi Batanghari 2023 Kemendikbudristek Perkuat Kemajuan Budaya serta Lingkungan di Sumbar dan Jambi

Ekspedisi Batanghari sebagai bagian rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 yang digagas Kemendikbudristek bersama 13 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi telah singgah di Kabupaten Batanghari, Jambi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2023, 21:25 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 23:00 WIB
Sungai Batanghari Jambi
Suasana Jembatan Pedestrian yang melintasi Sungai Batanghari di Kota Jambi. (Dok. Istimewa/B Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Ekspedisi Batanghari sebagai bagian rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 13 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi telah singgah di Kabupaten Batanghari, Jambi.

Penyusuran tim Ekspedisi Batanghari 2023 ingin mengingatkan kembali masyarakat tentang hubungan antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan dan sebaliknya juga untuk perkembangan peradaban atau kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.

Selain itu pula, melalui kegiatan Ekspedisi Batanghari 2023 diharapkan dapat menjadi pemantik terhadap masyarakat menyadari pentingnya menjaga ekosistem sungai yang hari ini semakin berjarak dari kehidupan masyarakat.

Perjalanan Ekspedisi Batanghari 2023 dijadwalkan berlangsung sejak 27 Juli dan berakhir 9 Agustus 2023 mendatang menyusuri wilayah-wilayah yang dilalui oleh DAS Batanghari.

Menurut Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek Siswanto, masyarakat yang hidup dan tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari memiliki banyak kekayaan kerarifan lokal maupun tradisi yang melekat selama ini.

Siswanto mengatakan, dengan beragamnya khazanah tradisi masyarakat di Daerah Aliran Sungai Batanghari maka ada makna yang mendalam sebagai penghubung budaya, ekonomi, dan administrasi dari Sumatera Barat hingga Jambi.

"Ekspedisi Batanghari 2023 merupakan kesatuan antara budaya dan lingkungan dengan harapan dapat belajar bersama mengenai pemajuan kebudayaan dan pelestarian lingkungan," ujar Siswanto melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).

Dia mengatakan, pemajuan kebudayaan dan pelestarian lingkungan DAS Batanghari jangan hanya muncul pada momentum Kenduri Swarnabhumi dan ekspedisi, namun harus berkelanjutan.

"Masyarakat harus terinsipirasi ingin merawat kekayaan budaya lokalnya, khususnya di DAS Batanghari, sebagai realisasi pemajuan kebudayaan serta lebih mempunyai kepekaan, kepedulian, terhadap masa depan sungainya maupun lingkungan," beber Siswanto.

 

Dinilai Sangat Relevan

Sungai Batanghari Jambi
Deretan pemukiman warga bertebaran di sepanjang alur Sungai Batanghari. (B Santoso/Liputan6.com)

Sementara itu, Bupati Batanghari M Fadhil Arief yang diwakili oleh Asisten II Pemerintah Kabupaten Batanghari H.M Isah menyampaikan, ada relasi kuat antara sasaran kerja pemerintahannya dengan pelaksanaan Ekspedisi Batanghari 2023.

"Aktivitas Ekspedisi Batanghari 2023 amat relevan dengan isu strategis RPJMN Kabupaten Batanghari tahun 2021-2026 terutama mengenai dengan terjaminnya ketersediaan dan pengelolaan air di wilayahnya," ucap Isah.

Sejumlah acara pun digelar ketika tim Ekspedisi Batanghari 2023 tiba di Kabupaten Batanghari. Mulai dari penanaman 10 ribu pohon, penebaran 500 ribu benih ikan, pelibatan generasi muda dan masyarakat membersihkan sungai, seminar tentang tindak lanjut pelestarian DAS Batanghari, workshop pengolahan sampah plastik, makan basamo, lalu diakhiri ritual adat pelepasan panji-panji.

Ekspedisi Batanghari 2023 melibatkan sejumlah peserta seperti komunitas, aktivis budaya, dan lingkungan daerah maupun nasional, arkeolog, sejarawan, tim ahli, serta masyarakat umum.

Bersatu Hadapi Covid-19 demi Kebangkitan Bangsa
Infografis Gotong Royong Pendidikan dan Kebudayaan Hadapi Pandemi Covid 19
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya