Liputan6.com, Tasikmalaya - Gempa 6,9 skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Jawa membuat ambruk rumah milik Aan warga Awiluar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Ambruknya rumah Aan juga menghantam kediaman warga yang berada di sampingnya hingga atap bagian dapur ikut ambruk.
Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Minggu (17/12/2017), ambruknya rumah Aan juga menyebabkan istri dan kedua anaknya terluka.
Saat gempa pada Jumat malam lalu, istri dan kedua anak Aan sedang tidur di kamar dan tidak sempat menyelamatkan diri hingga tertimpa reruntuhan genteng dan tembok. Beruntung mereka selamat, termasuk Aan yang saat kejadian berada di luar kamar.
Advertisement
Berdasarkan data yang dihimpun Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga Sabtu siang, tercatat 109 rumah dan sejumlah fasilitas umum rusak akibat gempa. Kerusakan itu juga meliputi Kantor Bupati dan Kantor Setda Kabupaten Tasikmalaya.
Sedangkan hingga Sabtu sore, belum ada laporan untuk korban jiwa akibat gempa. Namun, empat warga terluka ringan tertimpa reruntuhan dan genteng serta terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri.
Sebetulnya, sejak pertengahan Oktober, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah menetapkan status darurat bencana mengingat tingginya intensitas kejadian bencana belakangan ini. Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Ez Alfian mengimbau masyarakat tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, kerusakan akibat gempa juga terasa di Garut, Jawa Barat. Hingga Minggu pagi, data sementara BPBD Garut mencatat 41 rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Salah satu lokasi terdampak gempa terparah adalah di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota. Puluhan rumah rusak ringan hingga rusak berat. Bahkan, beberapa roboh hingga rata dengan tanah.
Hingga kini BPBD Garut masih terus mendata jumlah kerusakan akibat gempa yang mengguncang. Sedangkan satu korban meninggal warga Pangatikan sudah dimakamkan dan dua korban luka bisa pulang ke rumah.