Alasan Sholah Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2018

Gus Sholah memaparkan alasannya mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Des 2017, 06:13 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 06:13 WIB
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2018
Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersama Emil Elistyanto Dardak melambaikan tangan usai menerima surat rekomendasi Cagub dan Cawagub Jawa Timur pada Pilkada 2018 dari Partai Golkar di Jakarta, Rabu (22/11). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Surabaya - KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah memaparkan alasannya mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak di Pilkada Jatim 2018.

Hal tersebut disampaikan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang usai acara Deklarasi dan Dialog Publik bersama Barisan Mahasantri Loyalis Khofifah (BASMALAH) di Surabaya, Minggu, (17/12/2018).

"Ibu Khofifah merupakan sosok yang baik dan penuh prestasi. Baik sejak duduk sebagai anggota DPR hingga menjabat Menteri dua kali," tutur Gus Solah.

"Saya mendukung Ibu Khofifah karena saya pikir beliau adalah calon yang baik. Jadi Bu Khofifah ini sebagai anggota DPR yang baik, sebagai Menteri dua kali zaman Gus Dur dan sekarang itu menunjukkan prestasi yang baik," kata Gus Solah.

Menurut Gus Solah, selama ini Kemensos selalu dianggap sebagai Kementerian yang tidak bergengsi, tidak prestisius dan tidak strategis. Namun, di bawah kepemimpinan Khofifah penilaian semacam itu berubah dengan prestasi yang diraihnya.

"Di tangan Ibu Khofifah tiba-tiba keadaan berubah. Ada pegawai Kemensos mengatakan suaranya Kementerian Sosial itu didengar Kementerian lain karena anggarannya naik dua kali lipat," ucap Gus Solah.

"Jadi, seluruh program pengentasan kemiskinan diserahkan ke Bu Khofifah, karena Bu Khofifah dianggap mampu menyelesaikannya," ujar Gus Solah.

Selain prestasinya di Kemensos, Khofifah juga dianggap sukses memimpin Muslimat NU. Bahkan, sejak dipimpin Khofifah, Badan Otonom (Banom) ormas terbesar di Indonesia itu bisa lebih baik dari NU sendiri.

"Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Muslimat NU adalah Ormas atau Banom NU yang paling baik. Lebih baik daripada NU-nya sendiri," tutur Gus Solah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sosok Emil Dardak

foto-kandidat-konvensi-2-131219c.jpg
Salahudin Wahid atau Gus Solah selaku Ketua Komite menjelaskan terpilihnya kandidat karena pengalaman dan kemampuan masing-masing. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gus Sholah juga menjelaskan sosok pendamping Khofifah, Emil Dardak yang juga tak kalah prestasinya dari Khofifah. Selain muda, Emil merupakan sosok yang pintar dan cerdas.

"Wakilnya ini menjadi sarjana S1 pada usia 17 tahun, menjadi S3 pada usia 24 tahun di Jepang. Ternyata, dia juga berprestasi baik di sejumlah lembaga dalam negeri maupun luar negeri," tutur Gus Solah.

Emil yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek, sudah menunjukkan programnya untuk memajukan Trenggalek.

"Dalam kedudukannya sebagai Bupati Trenggalek sudah melakukan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk memajukan Trenggalek," ujar Gus Solah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya