Diskriminasi Membuat Pria Penyandang Difabel Jadi Fotografer Andal

Diskriminasi yang Zul dapatkan nyatanya bukan dari keluarga tetapi dari lingkungan atau saat berbaur dengan teman.

oleh Mevi Linawati diperbarui 29 Des 2017, 13:38 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 13:38 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan sering kali jadi alasan seseorang untuk menyerah. Namun jika mau berusaha dan fokus maka impian bisa tercapai. Itulah yang bisa dipetik dari kisah seorang fotografer difabel Achmad Zulkarnain.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (29/12/2017), Achmad Zulkarnain atau yang akrab disapa Bang Zul sudah terlahir tanpa tangan dan kaki. Zul pernah mengalami penolakan oleh keluarga. Keluarga Zul sempat memasukkan Zul ke kantong plastik dan membuangnya di tong sampah. Namun akhirnya keluarga mau menerima dia apa adanya.

Diskriminasi yang Zul dapatkan nyatanya bukan dari keluarga tetapi dari lingkungan atau saat berbaur dengan teman. Diskriminasi ini membuat Zul berhenti bersekolah. Akan tetapi Zul mulai bersekolah kembali di sekolah luar biasa.

Kini Zul tercatat sebagai mahasiswa fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi swasta di Banyuwangi. Dia juga tercatat sebagai siswa Darwis Triadi School of Photography.

Zul bahkan tidak pelit untuk membagikan ilmu fotografinya. Di mata teman-teman, Zul selalu berjuang di kerasnya kehidupan dan tidak pernah merasa memiliki keterbatasan.

Bagi Zul kecacatan yang sesungguhnya bukan kecacatan fisik melainkan kecacatan perilaku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya