Liputan6.com, Bandung - Bandung, kreativitas dan seni selalu memberi gairah kota ini. Seni melukis tubuh atau body painting salah satunya. Goresan kuas menari di tubuh membentuk pola berpadu dengan warna. Butuh konsentrasi tinggi dan imajinasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Body painting merupakan olah eksplorasi seorang pelukis di media berbeda yaitu tubuh manusia. Di Indonesia, tubuh sebagai sarana berekspresi sudah mengakar kuat. Pada ritual di sejumlah daerah, melukis tubuh menjadi bagian adat istiadat.
Advertisement
Baca Juga
Seiring perkembangan zaman, body painting kini jadi bagian gaya hidup kaum urban. Model memberi sentuhan sensual dan menambah kesan glamor. Selesai dilukis, berganti sesi menatap tajam lensa kamera untuk mengabadikan hasil olah artistik sang seniman lewat foto.
Advertisement
Sudah empat tahun pria yang akrab disapa Alam ini menekuni seni lukis tubuh. Dahaga berkesenian memaksa pria berusia 43 tahun ini meninggalkan profesinya sebagai Dosen salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung.
Kesibukan menanti menjelang tahun berganti. Serta malam ini, Alam dan Istri menyiapkan berbagai sketsa untuk klien mereka. Sebelum menuangkan kuas di tubuh, Alam menyempatkan bertemu sang model.
Baginya penting untuk mengenal karakter dan anatomi model terlebih dahulu. Ini sudah menjadi ritual wajib bagi Alam sebelum menentukan tema dan gaya lukisan yang cocok melekat di tubuh model. Sebelum mulai melukis, Alam mempersilakan paras model untuk dirias.
Alam kali ini mengangkat tema natural yaitu lukisan Barong dan Kucing. Dalam body painting, karakter dan anatomi model menentukan hasil akhir. Selesai model dilukis, giliran fotografer beraksi. Kilatan lampu studio foto membuat hasil lukisan alam semakin tajam.