Kurangnya Imunisasi Diduga Menjadi Penyebab Wabah Campak di Papua

Wabah campak dan gizi buruk telah menyerang 19 distrik dan 240 kampung di Kabupaten Asmat, Papua.

oleh Sunariyah diperbarui 20 Jan 2018, 15:11 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2018, 15:11 WIB

Liputan6.com, Papua - Korban campak dan gizi buruk masih terus berdatangan ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Asmat Papua. Bahkan 600 anak telah dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Asmat akibat wabah campak dan gizi buruk yang melanda wilayah ini.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang, (20/01/2018), wabah campak dan gizi buruk juga telah menyerang 19 distrik dan 240 kampung di Kabupaten Asmat. Pemerintah setempat menetapkan kejadian ini merupakan kejadian luar biasa dan baru pertama kali terjadi di Kabupaten Asmat.

Kejadian ini diduga akibat anak-anak tidak mendapat imunisasi dan vaksin secara rutin, terlebih lagi minimnya tenaga dokter spesialis yang berada di 16 Puskesmas di Kabupaten Asmat.

Sementara itu, TNI AL Jumat siang, mengirim bantuan obat-obatan serta bahan makanan kepada warga Kabupaten Asmat yang terserang wabah campak dan gizi buruk.

Pengiriman bantuan ini dilakukan menggunakan pesawat TNI AL Skuadron Udara 600 U-6212 dari
Bandara Moses Kilangin Timika. Ada satu ton bantuan obat-obatan serta bahan makanan yang dikirim.

Rencananya, TNI AL juga akan mengangkut 20 ton bantuan melalui jalur laut. Sementara di Jakarta, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan mengirimkan tim khusus ke Kabupaten Asmat, untuk memastikan proses penyaluran dan pemulihan penderita campak dan gizi buruk telah tepat.

Anak-anak yang meninggal dunia akibat terdampak wabah campak dan gizi buruk tercatat 67orang dan ratusan anak-anak lainnya dalam kondisi kritis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya