Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah petugas Puslabfor Polri bersama KNKT, Rabu sore menggelar olah tempat kejadian perkara crane jatuh proyek double-double track atau DDT di Jatinegara, Jakarta timur.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Senin (5/2/2018), petugas memeriksa kondisi crane dan peralatan lain yang digunakan saat musibah tersebut. Lokasi kejadian juga sudah diberi garis polisi. Namun, Tim Puslabfor belum bisa menyimpulkan penyebab kejadian karena masih memerlukan waktu beberapa hari.
Sementara itu, sambil menunggu menunggu penyelidikan, proyek DDT dihentikan sementara. Pimpinan PT Hutama Kary bersama Komite Keselamatan Transportasi Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan (kemenhub) Minggu siang mendatangi lokasi ambruknya crane. Direktur Utama Hutama Karya memastikan akan memeriksa ulang SOP dan seluruh peralatan yang digunakan sebelum proyek dilanjutkan.
Advertisement
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati proyek supaya menjaga keamanan bagi mereka semua dilingkungan proyek, supaya keamanan dan kestabilan proyek lancar," terang Direktur Operasional Hutama Karya, Suroto.
Sementara dari Komite Keselamatan Konstruksi Kementrian PUPR, Iwan Arkasih menuturkan proyek ini sementara harus dihentikan. Ia juga menuturkan pekerjaan akan dilanjutkan setelah semua pekerja proyek dan alat telah sesuai prosedur SOP.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, Edi Nur Salam juga meminta pekerjaan crane ini tidak memakan waktu lama karena masih banyak proyek kedepannya yang akan dikerjakan. Menyusul jatuhnya kobran jiwa, penyelenggara proyek juga menjamin biaya asuransi bagi para korban crane jatuh.