Liputan6.com, Sumedang - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ermaya Suradinata mengatakan, pemberian gelar Doktor Honoris Causa yang diterima Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri merupakan gelar pertama yang diberikan sepanjang IPDN berdiri.
Hal ini disampaikan saat membuka upacara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang politik pemerintahan.
"Pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk pertama kalinya sejak berdirinya 1956 dengan nama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, yang didirikan Presiden RI pertama Sukarno tepat 17 Maret bulan ini, di Malang," ucap Ermaya di kampus IPDN, Jatinagor, Jawa Barat, Rabu (8/3/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, bukan tanpa alasan gelar ini diberikan. Pasalnya, melihat kebijakan yang dilahirkan untuk pemerintahan saat Megawati menjadi Presiden.
Menurut Ermaya, salah satu alasan itu Megawati mendorong terciptanya good governance dalam pemerintahan. Selain itu menggagas perlunya koridor desentralisasi dalam bentuk otonomi daerah.
"Ibu Megawati Soekarnoputri, telah memberikan justification bahwa otonomi daerah perlu diperkuat untuk menguatkan pemerintah," ungkap Ermaya.
Selain itu, Megawati sebagai mandataris yang konsisten untuk desentralisasi. Konsistensinya juga terbukti dalam mengatasi masalah pasca tuntutan reformasi.
"Terutama masalah krisis bangsa, utang negara oleh IMF, beliaulah yang menyelesaikannya. Dan mengatasi gerakan disentegrasi bangsa di Papua, Aceh, dan Ambon pada saat itu," tutur Ermaya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Lahirkan Otonomi Khusus
Selain itu, Megawati juga melahirkan otonomi khusus Papua dan Aceh. Juga telah menanamkan landasan bagi pemerintahan yang akan datang. "Yaitu untuk penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tukas Ermaya.
Karenanya, tim promotor IPDN melihat sudah tepat pemberian gelar ini kepada Megawati.
Advertisement