Petugas Pastikan Busa di KBT Limbah Rumah Tangga

Untuk memastikan kondisi air, Suku Dinas Lingkungan Hidup mengambil sampel air di tiga titik.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Mar 2018, 07:44 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 07:44 WIB

Fokus, Jakarta - Gumpalan busa masih menggenang di Pintu Air Weir 3 Marunda di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Utara. Gelembung busa justru makin bertambah dan memenuhi pintu air.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (27/3/2018), untuk memastikan kondisi air, Suku Dinas Lingkungan Hidup mengambil sampel air di tiga titik. Ketiga titik itu adalah hulu, air terjun, dan hilir. Air tersebut akan diuji kembali di laboratorium.

Berdasarkan uji lab pertama awal Maret lalu, ternyata kandungan phospatnya di kawasan KBT ini masih di bawah ambang batas. Sehingga masih masuk kategori aman. Jika hasil lab kedua sama, maka tinggal diupayakan bagaiamana agar tidak muncul busa. Karena makin tinggi kandungan phospatnya, maka busa akan semakin tebal.

Namun, Suku Dinas Lingkungan Hidup memastikan busa ini merupakan limbah rumah tangga, bukan dari industri rumahan seperti dugaan semula.

"Kalau di wilayah Marunda ini, pelaku usaha yang ada di sekitar sini pembuangan limbahnya bukan ke KBT. Karena kegiatan usaha yang ada di sekitar Jakarta Utara itu pembuangannya rata-rata ke Kali Sunter," kata Kasi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Kebersihan Suku Dinas LH Jakut Suparman.

Sementara itu, petugas Balai Penelitian Ujung Menteng juga mengambil sampel ikan ketang-ketang yang hidup di perairan Marunda untuk diteliti di laboratorium. Petugas ingin memastikan ikan tersebut tidak berbahaya untuk dikonsumsi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya