Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik dibuka beragam pada hari Rabu di tengah kekhawatiran mengenai tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump dan meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Dikutip dari CNBC, Rabu (5/3/2025), Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,92%. Ekonomi Australia tumbuh 1,3% secara tahunan pada kuartal keempat, melampaui perkiraan 1,2% dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Advertisement
Baca Juga
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,16%, sementara Topix melemah 0,15%. Kospi Korea Selatan naik 1,09%, sedangkan Kosdaq, yang berfokus pada perusahaan kecil, meningkat 1,26%.
Advertisement
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di angka 23.014, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di 22.941,77.
Menanti Sentimen dari China
Investor juga mencermati pengumuman dari "Dua Sesi" China, yaitu pertemuan parlemen tahunan yang dimulai pada hari Selasa. Sidang legislatif tertinggi China, Kongres Rakyat Nasional, dibuka pada hari Rabu.
Pada hari Rabu, China dilaporkan menetapkan target pertumbuhan PDB untuk tahun 2025 sekitar 5% saat memulai pertemuan parlemen tahunan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.
Tarif 25% yang diberlakukan Trump terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada hari Selasa. Presiden AS juga mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk barang-barang China, sehingga total tarif baru terhadap China mencapai 20%.
Saham di AS
Di Amerika Serikat, tiga indeks utama ditutup lebih rendah pada perdagangan semalam. Dow Jones Industrial Average anjlok untuk hari kedua berturut-turut, turun 670,25 poin atau 1,55% dan berakhir di 42.520,99.
Indeks S&P 500 turun 1,22% dan ditutup pada 5.778,15 setelah mencatat hari terburuknya tahun ini pada sesi sebelumnya. Nasdaq Composite turun 0,35% dan berakhir di 18.285,16.
Advertisement
